Kabar Trenggalek - Tidur adalah sebuah mekanisme tubuh untuk beristirahat dan memulihkan capek akibat seharian beraktivitas. Alhasil, jika tidur cukup badan menjadi segar, bertenaga dan tidak mengantuk.
Meski demikian, ada banyak dampak buruk tidur secara berlebihan bagi kesehatan. Hal-hal apapun juga jika dilakukan secara berlebihan mendatangkan keburukan bagi tubuh.
Biasanya seseorang banyak tidur saat tiba dihari libur.
Sepanjang hari bisa saja aktivitasnya tidak ada selain tidur di atas kasur. Jika sudah terbiasa seperti ini, sebaiknya dihindari karena bisa mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya badmood.
Melansir dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, berikut dampak buruk tidur berlebihan.
Daftar Isi [Show]
1. Merusak Otak
Dikutip dari sleepphones.com, penelitian yang dilakukan di Universitas London tahun 2011 menunjukkan bahwa terlalu banyak mengakibatkan terjadinya penuaan pada otak 7 tahun lebih cepat. Termasuk kekurangan tidur juga bisa menyebabkan hal serupa.
Sayangnya, usia remaja seperti pelajar dan mahasiswa mudah mengalami demikian jika kekurangan dan kelebihan tidur. Pada wanita berusia 45 tahun ke atas (klimakterium) yang tidur lebih dari 9 jam perhari berisiko mengalami penuaan otak 2 tahun lebih cepat.
Akibat dari penuaan otak ini adalah kurangnya kemampuan dalam menggunakan daya pikir. Sehingga, sering mengalami kesulitan untuk mengolah informasi baru. Jadi, tidur usahakan tidur secukupnya saja, tidak kekurangan dan tidak berlebihan.
Halaman selanjutnya
2. Sakit Kepala...
2. Sakit Kepala
Pernah mengalami sakit kepala saat bangun tidur? Bisa saja itu indikasi jika tidur berlebihan. Karena, salah satu akibat dari kebanyakan tidur adalah sakit kepala.
Sakit kepala ini bisa muncul karena neurotransmiter pada otak terganggu. Akibatnya rasa sakit pada kepala yang di rasakan setelah bangun.
3. Pemicu Sakit Punggung
Saat tidur, seseorang tidak banyak melakukan gerak pada tubuh. Meskipun gerak biasanya hanya alihan tidur saja. Saat tidur berlebihan tulang-tulang pada tubuh juga tidak bergerak dalam jangka waktu yang lama.
Sehingga bisa menyebabkan kaku, termasuk pada pinggang. Maka tak ayal jika setelah bangun tidur pinggang terasa sakit.
4. Bahaya Bagi Jantung
Sebuah penelitian menunjukan jika seorang tidur lebih dari tujuh jam sehari dapat menyebabkan kemungkinan sakit jantung. Penyebabnya saat tidur resiko kekurangan pasokan oksigen lebih tinggi.
Hal ini dapat diperparah posisi tidur yang kurang baik, seperti tengkurap. Saat tengkurap, bagian dada akan tertekan. Padahal pada bagian ini di dalamnya terdapat sistem respirasi. Jika tertekan dapat menghambat proses mengisi pasokan oksigen dalam jantung.
5. Memengaruhi Kesuburan
Bagi kaum hawa, siklus menstruasi, pengeluaran hormon, dan ritme sikardiran dapat dipengaruhi durasi tidur. Jika wanita kebanyakan tidur, tiga hal tadi dapat terpengaruh ke arah negatif. Bahkan berujung pada penurunan kesuburan pada sel telur.
Halaman selanjutnya
6. Kegemukan...
6. Kegemukan
Hormon penyebab rasa lapar, yakni greselin produksinya di lambung semakin banyak. Sehingga, saat bangun tidur terasa sangat lapar. Sayangnya hormon ini mengarahkan rasa lapar pada makanan yang mengandung karbohidrat dan makanan manis.
Alhasil, jika seseorang banyak mengkonsumsi makanan ringan dengan kadar karbohidrat, gula, serta MSG yang tinggi. Bisa menyebabkan kegemukan pada tubuh.
Terlalu banyak tidur juga dapat mengacaukan sistem metabolisme tubuh sehingga produksi insulin terganggu dan menyebabkan gula darah tidak terkontrol. Gula darah tinggi dalam tubuh menyebabkan rasa kenyang dan mengantuk yang besar. Inilah pemicu terjadinya obesitas.
7. Diabetes
Selain berisiko obesitas, kadar gula darah yang tidak terkontrol juga menyebabkan terjadinya diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidur lebih dari 9 jam setiap malam berisiko 50% lebih besar menderita diabetes.
Cara terbaik untuk mengasah kemampuan otak adalah dengan berfikir. Sehingga jika sering digunakan berfikir kemampuan otak seperti mengingat dapat meningkat.
Alhasil, pada orang yang kebanyakan tidur kegiatan berfikir ini tidak dilakukan. Yang menyebabkan otak menjadi kurang terlatih dan kemampuan dalam mengingat bisa terdampak.
Halaman selanjutnya
9. Stroke...
9. Stroke
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tidur lebih dari 8 jam sehari meningkatkan 14% risiko terkena stroke. Bahkan pada mereka yang tidur berlebih sekaligus menderita hipertensi, risiko stroke 3 kali lebih besar.
Semakin banyak tidur, maka waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan juga akan berkurang. Secara tidak langsung akan mengurangi minat Anda untuk berbaur dengan lingkungan sekitar. Karena saat bangun tubuh menjadi lemas. Dan ini menjadi faktor penyebab malas untuk bersosialisasi dengan orang lain.
11. Badmood
Tidur berlebihan membuat perasaan yang timbul adalah badmood. Saat badmood, seseorang menjadi tidak bersemangat beraktivitas. Dan berujung malas-malasan di atas kasur.
12. Kurang Menarik
Terlalu banyak tidur menyebabkan wajah nampak bengkak terutama di bagian mata dan pipi. Perhatikan saja ketika baru bangun dari tidur yang terlalu panjang. Tidak ada yang menarik dari wajah sembab dan muka bantal seperti itu.
13. Risiko Depresi
Kekurangan maupun kelebihan tidur berisiko menyebabkan gangguan pada mental seseorang, salah satunya depresi. Pada sebuah penelitian menunjukan tidur 7-9 jam setiap malam mempunyai risiko terkena depresi sebanyak 27%. Dam tidur lebih dari 9 jam berisiko lebih banyak, yakni 49%. Hal ini menunjukkan bahwa orang depresi cenderung memiliki waktu tidur yang lebih banyak.
14. Meningkatkan Risiko Kematian
Terdengar mengerikan, tapi memang itulah faktanya. Sebuah penelitian menyebutkan orang yang tidur di atas batas normal berisiko mati lebih cepat. Selain berhubungan dengan kesehatan, risiko kematian juga ada kaitannya dengan depresi dan status sosial ekonomi yang menyebabkan tidur terlalu lama berisiko terhadap kematian mendadak.
Banyak dampak buruk yang disebabkan tidur berlebihan. Bahkan kekurangan tidur dapat menyebabkan hal serupa. Dan semuanya kembali lagi pada takaran secukupnya. Karena, secukupnya adalah takaran yang pas, tidak kurang dan tidak lebih pula.