Kabar Trenggalek - Aplikasi smartphone semakin berkembang cepat dan memiliki fungsi yang beragam. Selain itu, seiring berjalannya perkembangan, fitur-fitur canggih ikut tertera pada aplikasi.
Salah satu aplikasi yang memiliki fitur canggih adalah Lensa AI, sebuah aplikasi pengolah gambar yang dikembangkan oleh Prisma Labs sejak tahun 2018.
Aplikasi Lensa AI sendiri viral baru-baru ini, setelah banyak orang yang menggunakan avatar sebagai foto profil sosial medianya. Aplikasi ini sedang trend di sosial media.
Bahkan, ada publik figur yang memposting foto mereka yang menjadi karya seni setelah diolah lewat aplikasi ini. Di antaranya adalah Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan Republik Indonesia) Ferry Irwandi (konten kreator youtube) dan tak ketinggalan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga turut serta mengubah fotonya menjadi avatar lewat aplikasi ini.
Aplikasi yang sedang nge-trend ini menawarkan kemudahan bagi penggunanya untuk membuat avatar dari foto selfienya. Sebenarnya banyak fitur yang ada dalam aplikasi ini, dan yang sedang ramai dipergunakan adalah fitur Magic Avatar.
Pengguna hanya cukup meng-upload sekitar 20 foto selfie dengan ketentuan yang sudah ditentukan aplikasi, algoritma dan kecerdasan buatan akan mengolah foto tersebut menjadi avatar keren hanya beberapa menit saja. Dan yang mengejutkan, hasil dari olahan AI pada aplikasi tersebut juga bisa meniru gaya lukisan dunia nyata yang terkenal.
Kemudahan inilah yang menjadi daya tarik. Sebenarnya sudah ada aplikasi seperti ini, seperti, seperti halnya stable diffusion yang menjadi inspirasi aplikasi Lensa AI sendiri.
Namun, Lensa AI, teknologi kecerdasan buatan untuk mengolah gambar jauh lebih canggih dan mendekati realistis. Bahkan jika diperhatikan secara sekilas, gambar olahan aplikasi AI ini sama seperti hasil kreativitas manusia.
Fitur-Fitur yang Ditawarkan dan Cara Menggunakan Lensa AI
Pengguna bisa merasakan fitur-fitur yang ada pada Lensa AI dan segala kemudahannya hanya dengan berlangganan. Harga yang ditawarkan juga relatif tidak mahal. Agar bisa melakukan proses edit foto tanpa batasan, harga yang ditawarkan sebagai berikut:
- 50 avatar unik (5 variasi dengan 10 gaya berbeda): Rp47.000
- 100 avatar unik (10 variasi dengan 10 gaya berbeda): Rp78.000
- 200 avatar unik (20 variasi dengan 10 gaya berbeda): Rp109.000
Untuk pengguna yang tidak membayar masih tetap bisa menggunakan aplikasi Lensa AI dengan fitur terbatas. Pengguna hanya diberi kesempatan mengedit tiga buah foto untuk avatar dalam satu hari, dan variasinya juga dibatasi. Sehingga jika sudah menggunakan untuk membuat tiga buah foto avatar, pengguna harus menunggu keesokan harinya untuk menggunakan fitur gratis.
Cara menggunakan Lensa AI ini bisa dibilang cukup mudah. Untuk cara-caranya sebagai berikut:
- Unduh aplikasi di Playstore untuk pengguna andorid, dan AppStore Bagi pengguna IOS.
- Setelah di unduh, buka aplikasi dan klik add photo, kemudian pilih beberapa foto dari galeri
- Setelah dipilih, lakukan pengeditan sesuai keinginan. Pengeditan meliputi filter, efek, tingkat kecerahan , backdrop, dan lain-lain. Edit sesuai keinginan.
- Jika sudah selesai klik Save dan avatar akan tersimpan di galeri.
Seniman Mulai Resah dengan Keberadaan Aplikasi Ini
Dalam artikel berjudul ”Lensa AI, Aplikasi Edit Foto Canggih yang Membuat Seniman Gerah”, yang diterbitkan Inilah.com. Seorang seniman asal New Jersy, bernama Eyan Evans mecoba mengunduh dan berlangganan aplikasi ini.
Setelah ia mencoba fitur Magic Avatar. Setelah mencoba menggunakannya, ia mengugkapkan bahwa aplikasi ini bersifat adiktif dan membuat rasa narsis seseorang menjadi naik.
Evans beralasan, hanya dengan membayar 5 US Dolar, ia sudah mendapatkan 50 ilustrasi tentang dirinya. Maksudnya dapat dengan mudah ia membuat avatar tentang foto dirinya dalam bentuk seni visual digital.
Selain itu, ia berpendapat, bahwa kecerdasan yang dimiliki Lensa AI dapat menggeser eksistensi keberadaan seniman digital. Bahkan tak hanya Evans saja, Jon Lam, seorang artis dari Riot Games mengungkapkan jika hasil karya seni dari AI ini telah mencuri hasil seni dari lukisan orang lain.
Bahkan, Lam mengungkapkan, jika hasil karya seni yang dicomot untuk ditiru itu berasal dari platfrom sumber terbuka nirlaba. Yang kemudian Lensa AI mengkomersialkan dengan cara sistem berlangganan bagi pengguna.