Bunga Terompet mendadak viral di media sosial. Bunga ini dipergunakan untuk pengobatan secara tradisional. Namun, jika dikonsumsi bisa memberikan dampak mabuk.
Nama latin bunga Terompet adalah Brugmansia. Biasanya tumbuh di semak-semak, hutan dataran rendah dan sepanjang sungai.
Disebut terompet karena bentuknya yang mirip terompet. Bentuknya memanjang. Ujungnya ada corongnya.
Dilansir dari U.S. National Institute on Drug Abuse, bunga terompet memiliki senyawa yang bisa membuat manusia halusinasi jika dikonsumsi. Kandungan senyawa dalam bunga terompet diantaranya scopolamine, hyoscyamine dan atropine.
Senyawa ini dapat menyebabkan efek halusinogen, delirium dan bahkan keracunan serius jika dikonsumsi.
Gejala keracunan bunga terompet yang umum meliputi: pupil yang melebar, penglihatan kabur, kembung, kelemahan otot, halusinasi, kelumpuhan, detak jantung cepat (takikardia), kehilangan ingatan dan kegagalan pernapasan.
Kemudian ada perubahan emosi dan mental. Tingkat keparahan gejala ini bervariasi. Tergantung pada jumlah tanaman yang dikonsumsi. Kalau dikonsumsi dalam dosis tinggi, senyawa beracun dapat menyebabkan kematian.
Bunga terompet ini berbahaya jika dikonsumsi manusia. Bahkan dapat mengancam kesehatan tubuh. Sehingga, artikel ini sebagai edukasi agar tidak terjerumus mengkonsumsi bunga terompet.
Dikutip dari berbagai sumber, bunga terompet dalam setiap tahunnya bisa berbunga dua kali. Pohon bunga terompet tersebut tingginya 3 sampai 11 meter. Untuk ukuran bunga terompet sendiri panjangnya 14-50 centimeter.
Editor:Danu S