Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Risiko Investasi: Likuiditas Hingga Inflasi

  • 20 May 2025 09:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Dalam dunia investasi, risiko merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dihindari. Setiap keputusan investasi selalu membawa risiko, baik itu risiko kehilangan uang, risiko tidak mencapai target keuntungan, atau bahkan risiko tidak likuiditas.

    Penting bagi investor untuk memahami jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi dalam investasi agar dapat mengelolanya dengan bijaksana. Dilansir dari buku Peluang Investasi di Pasar Modal Indonesia karya Harry Lambert Consina, berikut jenis risiko dalam investasi.

    Risiko Pasar

    Salah satu jenis risiko yang paling umum dalam investasi adalah risiko pasar. Risiko pasar terkait dengan fluktuasi harga aset investasi akibat perubahan kondisi pasar secara keseluruhan.

    Risiko ini dapat timbul dari perubahan suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang, atau ketidakstabilan politik dan ekonomi global. Investor harus siap menghadapi risiko pasar ini dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat, seperti diversifikasi portofolio.

    Risiko Kredit

    Selain risiko pasar, ada juga risiko kredit. Risiko kredit muncul ketika pihak yang berhutang tidak mampu atau tidak mau memenuhi kewajibannya.

    Ini bisa terjadi dalam investasi obligasi atau produk keuangan lainnya di mana investor menjadi kreditur. Untuk mengelola risiko kredit, investor dapat melakukan analisis kredit yang cermat sebelum melakukan investasi dan memilih penerbit obligasi yang memiliki kualitas kredit yang tinggi.

    Risiko Likuiditas

    Selanjutnya, ada risiko likuiditas. Risiko likuiditas terjadi ketika investor sulit menjual aset investasinya dengan cepat tanpa mengalami kerugian signifikan. Ini terutama relevan dalam investasi di pasar yang tidak likuid atau ketika ada penurunan tiba-tiba dalam permintaan pasar untuk aset tertentu.

    Untuk mengurangi risiko likuiditas investor harus memilih aset yang diperdagangkan dengan likuiditas tinggi atau memiliki rencana cadangan untuk mengatasi situasi darurat.

    Risiko Bisnis

    Selain ketiga risiko tersebut, ada juga risiko bisnis yang terkait dengan performa keuangan dan operasional perusahaan. Risiko ini dapat berkisar dari risiko bisnis spesifik, seperti persaingan pasar atau perubahan regulasi, hingga risiko sistemik yang terkait dengan kondisi ekonomi secara keseluruhan.

    Investor perlu melakukan analisis fundamental yang cermat untuk memahami risiko bisnis yang mungkin dihadapi oleh perusahaan yang mereka investasikan.

    Risiko Inflasi dan Risiko Mata Uang

    Tidak ketinggalan, ada juga risiko inflasi dan risiko mata uang. Risiko inflasi terjadi ketika inflasi mengurangi daya beli uang investor, sehingga nilai investasi mereka secara efektif turun.

    Sementara risiko mata uang terjadi ketika investor memiliki aset dalam mata uang asing yang nilainya dapat berfluktuasi akibat perubahan kurs. Untuk mengatasi risiko ini, investor dapat mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dari portofolio mereka ke aset-aset yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi atau mata uang.

    Melalui pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis risiko ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan mengelola portofolio mereka dengan lebih efektif. Dengan demikian, memahami risiko adalah langkah penting dalam merencanakan strategi investasi yang sukses dan memastikan keberhasilan jangka panjang dalam mencapai tujuan keuangan.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz