Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel
ADVERTISEMENT

Realisasi Pendapatan Komidag Trenggalek Seret, Baru Tercapai 50 Persen

Menjelang akhir 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Komidag Trenggalek baru mencapai 50 persen dari target Rp3,9 miliar.

  • 13 Nov 2025 08:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Penarikan retribusi pasar belum maksimal karena lemahnya ekonomi.
    • Pasar Pon Trenggalek jadi penyumbang terbesar tapi realisasi masih 50 persen.

    KBRT – Menjelang akhir tahun 2025, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Komidag) Kabupaten Trenggalek masih jauh dari target. Dari total target sebesar Rp3,9 miliar, realisasi PAD baru mencapai sekitar 50 persen.

    ADVERTISEMENT

    Kepala Dinas Komidag Trenggalek, Saniran, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya keras untuk mengejar target PAD tersebut sebelum masa retribusi berakhir pada 31 Desember 2025.

    “Target PAD kami di tahun 2025 sebesar Rp3,9 miliar, dan saat ini baru tercapai sekitar 50 persen. Masa retribusi terakhir sampai akhir Desember, jadi kami terus bekerja maksimal melakukan penarikan di lapangan,” ujar Saniran.

    Ia menjelaskan, seluruh petugas dari kantor dikerahkan untuk turun langsung ke pasar-pasar. Langkah ini dilakukan karena penarikan retribusi yang hanya mengandalkan petugas pasar belum berjalan optimal.

    “Kami bagi tim untuk keliling ke setiap pasar agar penarikan retribusi bisa maksimal. Kalau hanya mengandalkan petugas di pasar, hasilnya belum sesuai harapan,” tambahnya.

    Saniran mengakui, terdapat beberapa hambatan dalam pencapaian PAD, salah satunya kondisi ekonomi nasional yang melemah. Namun, kendala utama menurutnya adalah masih banyak pedagang yang belum melunasi kewajiban retribusi.

    ADVERTISEMENT

    “Kami optimis mereka akan membayar karena hasil retribusi ini juga kembali untuk mereka. Misalnya, digunakan memperbaiki talang, tempat sampah, atau saluran air yang rusak di pasar. Jadi kami harap para pedagang bisa ikut berkontribusi,” jelasnya.

    Dijelaskan Saniran, sumber PAD Dinas Komidag berasal dari dua sektor, yaitu retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha. Retribusi jasa umum meliputi pungutan dari pelataran, kios, dan los di pasar-pasar tradisional. Sedangkan retribusi jasa usaha berasal dari penyewaan kios dan ruko di luar pasar.

    Salah satu pasar dengan target PAD terbesar adalah Pasar Pon Trenggalek, yang memiliki potensi besar namun realisasinya masih rendah.

    “Pasar Pon target PAD-nya sekitar Rp800 juta, tapi realisasinya rata-rata baru 50 persen. Padahal potensinya cukup besar,” ungkapnya.

    Untuk tahun 2026, Dinas Komidag menargetkan peningkatan PAD menjadi Rp4,1 miliar. Saniran optimis target tersebut bisa tercapai apabila sinergi antara pemerintah dan pedagang terus diperkuat.

    ADVERTISEMENT
    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz