KBRT - Dari sebuah dusun kecil di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, genteng “Nglayur” kini menjadi ikon produk atap rumah berbahan tanah lempung khas Trenggalek. Nama yang awalnya merujuk pada dusun tempat para pengrajin tinggal, kini menjelma menjadi identitas kolektif bagi produsen genteng, bahkan hingga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, wilayah timur Trenggalek.
Alih-alih memperebutkan merek, para pengrajin asli Dusun Nglayur justru membiarkan nama tersebut digunakan oleh pengrajin di desa-desa lain. Martini (68), mantan pengrajin genteng asal Dusun Tugu, Desa Sukorejo, menyebutkan bahwa nama Nglayur memang berasal dari dusun tempatnya tinggal, namun kini telah menjadi milik bersama.
“Awalnya nama Nglayur ya dari dusun itu, baru pengrajin lain ikut menggunakan, sampai pengrajin di Durenan,” ujar Martini saat ditemui di kediamannya.
Pernyataan serupa disampaikan Seloso (58), pengrajin batu bata yang kerap membantu proses pembakaran genteng milik kerabatnya. Meskipun tidak memproduksi genteng secara langsung, Seloso memahami dinamika perajin genteng di wilayahnya.
“Sampai sekarang pengrajin di dusun lain seperti Geneng, Sanan, dan Tugu juga menggunakan nama Nglayur,” terang Seloso saat ditemui sehari sebelum wawancara dengan Martini.
Ia juga mengenang sebuah kasus yang sempat terjadi di Desa Kamulan, saat seorang pengrajin menggunakan nama Nglayur lengkap dengan nama pribadi yang kebetulan sama dengan salah satu produsen asli. Pengrajin asli lalu meminta agar nama pribadi tersebut tidak digunakan, guna menghindari kebingungan pembeli dari luar daerah.
“Setelah diprotes, pengrajin di Kamulan menyetujui permintaan dari pengrajin asli,” katanya.
Menurut Seloso, keberlangsungan usaha genteng bermerek Nglayur dapat terus berjalan karena adanya kesepakatan antarprodusen, terutama terkait harga jual. Hal ini menjaga stabilitas pasar dan mencegah persaingan yang merugikan.
“Setiap pengrajin menjual barangnya sendiri-sendiri, tapi harga disamakan agar tidak ada perdebatan,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz