KBRT – Tiga siswi SMK Islam 1 Durenan, Trenggalek, berhasil meraih juara dalam ajang BIG SMK Jatim Cup 2 Tahun 2025 yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMK Provinsi Jawa Timur.
Mereka menjuarai babak penyisihan tingkat kabupaten dan berhak melaju ke babak final pada 27 September 2025 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Ketiga siswi tersebut adalah Vita Erinnatira (Juara 1 kategori news anchor), Ayu Ma’ida Rosyidatul (Juara 1 kategori speech), serta Nela Amrina Rosyada (Juara 2 kategori news anchor).
Prestasi ini membuat SMK Islam 1 Durenan menjadi salah satu sekolah yang membawa nama Trenggalek ke kancah provinsi untuk menantang ratusan peserta dari kabupaten lain.
“Senang sekali waktu diumumkan menang. Tapi deg-degan juga karena lihat lawannya besok di Unesa bagus-bagus,” ujar Vita, siswi kelas 12 jurusan Multimedia SMK Islam 1 Durenan.
Ajang BIG SMK Jatim Cup memperlombakan berbagai keterampilan berbahasa Inggris, mulai dari speech (pidato), news anchor, olimpiade, story telling, hingga vlog tourism.
Kompetisi ini menjadi ruang bagi siswa SMK Jawa Timur untuk mempertajam kemampuan berbahasa Inggris sekaligus meningkatkan kepercayaan diri di depan publik.
Vita menuturkan, keikutsertaannya didorong oleh guru pembimbing dan kesadaran akan potensi diri.
“Passion saya memang di multimedia, dari dulu saya itu PD di depan kamera. Tapi karena kami semua juga sibuk PKL (Praktik Kerja Lapangan), waktu belajarnya mepet,” ungkapnya.
Ayu Ma’ida Rosyidatul, juara pertama lomba speech dari jurusan Manajemen Perkantoran, juga menghadapi tantangan serupa. Meski tengah menjalani PKL, ia berusaha mengatur waktu agar bisa berlatih.
“Temanya itu disuruh pilih tiga topik dari pendidikan vokasi, pemanfaatan AI, dan sosial budaya. Keberagaman kultur saya pilih karena punya pengalaman tidak bisa belajar seni budaya tari karena tidak dibolehkan orang tua,” kata Ayu.
Sementara itu, Nela Amrina Rosyada yang meraih juara 2 kategori news anchor mengaku semakin termotivasi untuk mengembangkan bakatnya meski tidak lolos ke babak final.
‘’Kepenginnya setelah punya pengalaman di bidang ini sih dikembangkan. Tapi belum tahu mau mengawalinya dari mana,” ujarnya.
Ketiga siswi ini mengaku optimis menargetkan juara di babak final meski merasa gugup menghadapi persaingan. Mereka berkomitmen meningkatkan latihan dan mempersiapkan mental agar bisa tampil maksimal di hadapan audiens.
Guru pembimbing, Rihanatul Hanidah, mengungkapkan kebanggaannya terhadap capaian para siswinya. Ia menuturkan, dengan kesibukan PKL, pelatihan lebih banyak dilakukan secara daring.
“Ini pertama kalinya SMK Islam 1 Durenan berkesempatan ikut ajang ini, setelah tahun lalu tidak ikut. Harapannya siswa yang berangkat besok dapat memperoleh hasil maksimal karena kami melihat potensi besar dari mereka,” ujar Rihana.
Kabar Trenggalek - Pendidikan
Editor:Zamz