Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Blankspot & Listrik Padam, ANBK di MI Durenan Trenggalek Penuh Tantangan

Pelaksanaan ANBK di MI Nurul Iman, Trenggalek, terkendala blankspot internet dan risiko listrik padam, mengancam kelancaran ujian berbasis komputer.

  • 23 Sep 2025 10:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • ANBK MI Nurul Iman diikuti 25 siswa kelas V, dibagi dua sesi.
    • Simulasi sebelumnya sempat gagal akibat listrik padam dan Wi-Fi mati.
    • Sekolah hanya punya tujuh laptop standar, sisanya pinjaman guru.

    KBRT – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Iman, Dusun Pingit Lor, Kabupaten Trenggalek, Senin (22/9/2025), berlangsung dengan penuh kekhawatiran. Sekolah yang berada di wilayah blankspot itu rawan terkendala jaringan internet dan pemadaman listrik.

    Saat simulasi ANBK sebelumnya, ujian sempat terganggu akibat listrik padam. Hal itu membuat perangkat laptop tidak bisa diisi daya dan jaringan Wi-Fi mati total. Kondisi tersebut masih menghantui para guru dan pengawas saat ujian berlangsung.

    “Waktu simulasi kemarin listrik padam, Wi-Fi ikut mati, sedangkan paket data tidak kuat. Jadi harus menambah bandwidth supaya lancar saat ANBK,” ujar Linda Firna, pengawas ANBK.

    Linda menjelaskan, ANBK diikuti 25 siswa kelas 5 yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diikuti 13 siswa, sedangkan sesi kedua diikuti 12 siswa. Menurutnya, saat cuaca hujan atau listrik padam, jaringan internet seluler di Dusun Pingit Lor semakin sulit diakses.

    Kendati begitu, Linda bersyukur pelaksanaan ANBK hari pertama berjalan relatif lancar. Hanya saja, beberapa laptop sempat gagal masuk ke laman ujian karena spesifikasi perangkat yang tidak memadai serta lemahnya sinyal Wi-Fi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    “Kalau sudah mati lampu semua sinyal hilang. Pakai genset pun Wi-Fi tidak bisa langsung nyala karena sambungannya ikut mati,” katanya.

    Linda menambahkan, sekolah hanya memiliki tujuh laptop yang sesuai standar ANBK. Untuk menutupi kekurangan, guru-guru meminjamkan laptop pribadi meski sebagian belum mendukung spesifikasi yang dibutuhkan.

    Kepala MI Nurul Iman, Muhammad Arrozikin, membenarkan bahwa pelaksanaan ANBK terkendala kondisi blankspot. Pihak sekolah juga tidak memiliki genset maupun power station sebagai cadangan.

    “Kami kesulitan karena masih bergantung pada Wi-Fi. Kalau listrik mati, otomatis koneksi terputus seperti saat simulasi kemarin. Harapan kami, ada pembangunan BTS seluler agar blankspot bisa teratasi,” ujar Rozikin.

    Ia menambahkan, keberadaan blankspot bukan hanya menyulitkan ANBK, tetapi juga menghambat akses warga maupun pendatang. “Bahkan orang luar daerah yang mengandalkan Google Maps sering terputus jaringannya ketika masuk ke Pingit Lor,” katanya.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Pendidikan

    Editor:Zamz