KBRT – Gapoktan Sedono Makmur yang terletak di Desa Wonoanti telah melaksanakan program pembagian pupuk organik cair (POC) secara gratis untuk para petani di desa tersebut. Hingga saat ini, sekitar 18.500 liter pupuk organik cair telah dibagikan kepada petani di Desa Wonoanti dan sekitarnya.
Suparno (65), Ketua Gapoktan Sedono Makmur, menjelaskan bahwa penggunaan POC telah membantu petani mencapai rekor musim padi beruntun terpanjang, yaitu 14 kali musim tanam. Keberhasilan ini, menurutnya, bukan hanya karena produk tersebut gratis, tetapi juga karena petani tidak lagi bergantung pada pupuk dan pestisida kimia.
“Program ini memang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya petani. Meskipun jika dilihat dari sisi bisnis bisa memberikan keuntungan besar, tujuan utama kami adalah memutus ketergantungan petani terhadap pupuk dan pestisida kimia,” ungkap Suparno.
Selain membagikan pupuk organik cair, Suparno juga terus mengedukasi petani tentang cara membuat pupuk organik dan pestisida nabati. Pupuk tersebut terbuat dari bahan alami seperti rumen, yang merupakan sisa pencernaan pada organ lambung hewan ternak seperti sapi dan kambing. Rumen berfungsi sebagai dekomposer yang membantu menguraikan bahan-bahan organik lainnya.
“Bahan baku POC yang kami gunakan antara lain rumen, air cucian beras, sampah kompos, buah mojo, sayuran, dan tetes tebu,” lanjut Suparno.
Menurutnya, bahan-bahan tersebut mudah didapatkan di sekitar Desa Wonoanti, meskipun untuk pestisida nabati, petani perlu sedikit usaha ekstra untuk mencarinya. Pestisida nabati ini terbuat dari tumbuhan yang memiliki rasa pahit, seperti buah mojo dan buah jambe, yang terbukti efektif mengatasi hama keong mas.
Suparno juga mengungkapkan bahwa produk pupuk organik cair dan pestisida nabati yang mereka buat telah dipamerkan di tingkat nasional. Bahkan, pada salah satu pameran, Suparno sempat membuat pengunjung terkejut ketika ia meminum pupuk organik cair yang mereka buat.
Untuk musim tanam depan, Gapoktan Sedono Makmur telah menyiapkan 3.000 liter pupuk organik cair yang akan dibagikan kembali kepada petani.
“Harapan kami, dengan penggunaan POC ini, petani tidak lagi bergantung pada obat kimia dan bisa membuatnya sendiri. Kami juga telah mengunggah cara pembuatan pupuk organik cair di kanal YouTube kami, Kupat Katon,” pungkas Suparno.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz