Data produksi buah di portal Satu Data Trenggalek keliru. Produksi durian 2024 seharusnya 88 ribu ton, bukan 881 ribu ton akibat salah konversi satuan.
Produksi buah di Trenggalek 2025 diprediksi turun tajam akibat iklim ekstrem. Durian dan alpukat terancam gagal panen setelah lonjakan 2024.
Ibu-ibu Desa Gembleb Trenggalek isi waktu luang dengan menganyam tas dari limbah tali. Hasilnya jadi tabungan untuk keluarga.
Produksi telur ayam di Trenggalek semester I 2025 tembus 1.981 ton, hampir samai total produksi sepanjang 2024.
Harga kelapa mahal, warga Trenggalek beralih ke kelapa parut. Pedagang seperti Rokim di Pasar Basah bisa habiskan lebih dari 150 butir setiap hari.
Pemkab Trenggalek bebaskan retribusi toko buku di aset daerah mulai 2026. Pedagang sambut positif meski minat baca anak dinilai terus menurun.
Sejak Maret 2025, harga kelapa masak di Trenggalek tak kunjung turun. Warga mengurangi konsumsi santan.
Industri rokok di Trenggalek tumbuh positif, empat investor baru siap bangun pabrik dengan investasi Rp 12,44 miliar.
Pedagang Pasar Pon Trenggalek makin terjepit arus pasar digital. Omzet turun drastis, sebagian kios bahkan tak laku seharian.
Pedagang kambing di Pasar Tamanan Trenggalek tertekan akibat harga jual tak kunjung normal, membuat mereka pulang lebih awal karena sulitnya penjualan.
Buah kenitu di Gandusari, Trenggalek, makin sulit ditemukan. Sekali panen setahun, pohon kenitu bisa hasilkan hingga satu kwintal buah manis lembut berkulit tebal.
Produksi ayam pedaging Trenggalek semester I 2025 capai 704 ton, tembus 97% dari total tahun lalu, ditopang peternak baru dan program Makan Bergizi Gratis.