Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Media Nggalek.co Raih Kandidat Terbaik Penghargaan Jurnalisme Warga 2022 oleh AJI Indonesia

Kabar Trenggalek - Media warga Trenggalek, nggalek.co berhasil meraih kandidat terbaik Penghargaan Jurnalisme Warga 2022 oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Kamis (11/08/2022).Penghargaan itu diberikan pada Malam Resepsi HUT ke-28 AJI Indonesia yang digelar secara online, Minggu 7 Agustus 2022. Tema dalam HUT ke-28 AJI Indonesia yaitu 'Memperkuat Solidaritas di Tengah Represi Digital dan Oligarki'.Penghargaan Jurnalisme Warga ini baru pertama kali digelar oleh AJI Indonesia, sebagai bentuk dukungan dan pengakuan terhadap peran jurnalisme warga. AJI Indonesia menilai, jurnalisme warga berkontribusi dalam menyediakan informasi bagi publik di tingkat komunitas. Peran itu tak bisa dijalankan sepenuhnya oleh media arus utama (mainstream).Sebelumnya, pendaftaran usulan kandidat dibuka pada 27 Juni hingga 20 Juli 2022. Panitia Penghargaan Jurnalisme Warga menerima 56 usulan kandidat. Sebanyak 32 usulan untuk kategori individu dan 24 usulan untuk kategori komunitas. Kemudian, usulan itu diseleksi oleh Dewan Juri Penghargaan, yang terdiri dari tiga anggota AJI. Ketiga dewan juri itu juga bergerak di isu jurnalisme warga, yakni Syofiardi, Harry Surjadi dan Luhde Suriani.Menurut Syofiardi Bachyul, perwakilan dewan juri, ada beberapa aspek yang dinilai dari para kandidat. Aspek tersebut yaitu kualitas karya jurnalistik, isu yang diangkat, kelengkapan data serta keberlanjutan dalam berkarya.“Pada akhirnya dalam penilaian kualitas, hasilnya beda tipis. Kami dari dewan juri melakukan penilaian dari segi kuantitatif dengan mengadakan diskusi dan membedah karya para kandidat," ujar Syofiardi, (07/08/2022).[caption id="attachment_17645" align=aligncenter width=1080]Tangkapan layar halaman beranda nggalek.co Tangkapan layar halaman beranda nggalek.co/Foto: Tangkapan layar[/caption]"Ini adalah hasil dari pemilihan yang ketat. Kami sangat bangga dengan para kandidat yang tidak kenal lelah menyuarakan karya jurnalistik sebagai warga,” tambahnya.Trigus Dodik Susilo, perwakilan nggalek.co, dalam sambutannya di HUT ke-28 AJI Indonesia, mengatakan, penghargaan itu merupakan legitimasi terhadap suara warga untuk menolak tambang emas PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) yang mengancam masyarakat serta alam Trenggalek.“Kami di Trenggalek, khususnya pemuda-pemuda, sedang melawan oligarki [Tambang Emas PT SMN] yang mencoba menganggu rakyat Trenggalek dengan alasan kesejahteraan. Kami di nggalek.co ingin menjadi pembanding bagi suara-suara oligarki yang bisa membeli media untuk kepentingan mereka,” ujar Trigus, salah satu pendiri nggalek.co itu.Trigus menegaskan, nggalek.co menjadi komunitas berkumpulnya warga Trenggalek yang ingin melindungi rumah sebagai ruang hidupnya, serta menjaga Kabupaten Trenggalek supaya tidak dieksploitasi oleh tangan-tangan rakus oligarki."Kami ingin supaya warga Trenggalek, melalui suara-suara yang ditulis di nggalek.co, mampu untuk bertahan dan tidak tergiur oleh penawaran dari tambang emas di Trenggalek, dan akan terus melindungi Kabupaten Trenggalek supaya tetap aman," tandas Trigus.
 
Lihat postingan ini di Instagram
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh nggalek.co (@nggalekco)

Pendiri nggalek.co lainnya, Misbahus Surur, juga mengungkapkan rasa senangnya atas Penghargaan Jurnalisme Warga 2022 oleh AJI Indonesia. Surur menyampaikan bahwa sejak awal, nggalek.co memang memiliki misi advokasi lingkungan."Misi advokasi lingkungan itu bisa dilihat dari isi kontennya sejak awal. Nah, karena tahun-tahun terakhir memang rencana tambang emas di Trenggalek makin menguat, tentu saja nggalek.co wajib ikut fokus mengawal isu tolak tambang dan advokasi dampak lingkungannya lewat tulisan yg menyadarkan," terang Surur saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.Akademisi dari UIN Maliki Malang itu menyampaikan, ia sering menulis di nggalek.co tentang persoalan tambang emas melalui beragam perspektif. Surur menarasikan perjuangan penolakan tambang emas PT SMN melalui perspektif sejarah, folklore, kajian poskolonial, kesenian dan lain-lain."Supya pembaca nggalek.co lebih banyak perspekstif juga dalam melihat bahaya tambang ini, dan bisa ikut tergerak menolaknya. Oh ternyata bahaya tambang emas ini bukan cuma ke lingkungan dan air, tapi juga mempengaruhi sejarah, kesenian, dan seterusnya," ujar Surur."Mau dapat penghargaan atau tidak, nggalek.co harus tetap melakukan tugasnya melakukan advokasi lewat tulisan, mengedukasi lewat menulis, dan tetap menyemarakkan dunia literasi di Trenggalek. Penghargaan sebagai bonus saja. Sebagai pelecut," imbuhnya.