Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Muncul Kasus Positif Omicron Siluman, Begini Penjelasan Ahli Epidemiologi Unair Surabaya

Kabar Trenggalek - Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laura Navika Yamani, mengingatkan masyarakat untuk waspada Covid-19 Varian Omicron Siluman yang bisa menurunkan efektivitas vaksin, Jumat (18/03/2022).Laura mengingatkan, adanya kasus positif Omicron Siluman harus menjadi pemicu supaya masyarakat tetap menjaga ketat protokol kesehatan. Secara genetik, Omicron Siluman merupakan variasi dari Covid-19 jenis Omicron."Dinamakan sebagai Omicron Siluman, karena melalui uji untuk mengetahui Omicron atau bukan, yaitu S-gene Target Failure (SGTF), hasilnya dapat menunjukan seolah-olah bukan Omicron,” jelas Laura di Surabaya, Kamis (17/3/2022).Meskipun secara karakteristik berbeda, Omicron Siluman tidak memiliki perbedaan pada tingkat keparahan dan gejala yang ditimbulkan bila dibandingkan Omicron jenis BA.1.“Omicron Siluman atau BA.2 dinyatakan lebih menular, namun untuk tingkat keparahannya tidak berbeda secara signifikan,” ujar Laura.Menurut keterangan Laura, Omicron Siluman dapat menghindar dari antibodi yang telah terbentuk melalui proses vaksinasi."Berdasarkan data penelitian, terdapat penurunan efektivitas vaksin, namun tidak menghilangkan daya proteksi dan antibodi yang dihasilkan vaksin untuk melawan varian dari turunan Covid-19," kata Laura.Laura menyebutkan, vaksin masih dianggap efektif dan perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat untuk menjaga diri dari infeksi Covid-19. Mengenai varian baru yang mungkin muncul setelah varian Omicron Siluman, ia mengaku bahwa tidak ada prediksi mengenai hal itu.“Namun yang bisa dipastikan, selama masih ada sirkulasi virus, maka masih berpotensi bermutasi menjadi varian baru,” terangnya.Laura menyampaikan, mutasi yang dihasilkan Omicron Siluman bisa bersifat menguatkan atau melemahkan karakteristik dari virus itu sendiri.Contohnya, lanjut Laura, jenis Omicron yang memiliki karakteristik tingkat penularan tinggi dan tingkat keparahan rendah, yang berkebalikan dengan karakteristik varian Delta. Sehingga, yang bisa dilakukan adalah memonitor dan mencegah terjadinya infeksi virus yang ditimbulkan.Walaupun kasus Covid-19 di Indonesia sudah menurun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, Laura menegaskan masyarakat perlu mengetahui bahwa vaksin dan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama untuk mengakhiri pandemi Covid-19.“Vaksin dan protokol kesehatan menjadi upaya intervensi yang masih perlu dilakukan secara menyeluruh untuk mengubah pandemi jadi endemi, sekaligus mencegah adanya varian-varian baru dari Covid-19,” tandasnya.