Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Mengenal Pohon Pucung dan Kluwak, Flora Khas Trenggalek

Kabar Trenggalek - Hari ini, Minggu 22 Mei 2022, diperingati sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Internasional. Maka dari itu penting bagi kita (khususnya warga Trenggalek) untuk mengenal Pohon Pucung dan Kluwak, Flora khas Trenggalek. Pohon Pucung banyak ditemukan di Kabupaten Trenggalek. Warga Trenggalek yang menanam Pohon Pucung yaitu di Kecamatan Kampak, Watulimo, dan kecamatan lainnya. Sedangkan kluwak berasal dari buah Pohon Pucung. 

Buah Pohon Pucung
Buah Pohon Pucung

Pohon Pucung

Ketinggian Pohon Pucung bisa mencapai 60 meter dengan lebar batang mencapai 120 cm. Pohon Pucung memiliki daun berbentuk jantung dengan panjang 20 cm dan lebar 15 cm. Warna Pohon Pucung hijau gelap dan mengkilap di bagian atas. Kemudian, bagian bawahnya berwarna keputihan serta berbulu. Pohon Pucung tumbuh di hutan hujan tropika basah. Pohon Pucung merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara hingga Pasifik Barat, termasuk di Indonesia. Selain itu, Pohon Pucung mampu tumbuh dataran rendah dengan ketinggian mencapai 1.500 m dpl. Pohon pucung yang memiliki ukuran besar dan kayu yang kuat, biasanya digunakan sebagai bahan pertukangan. Akar Pohon pucung juga sangat kuat dan cocok digunakan sebagai pohon pelindung dan penghijuan di daerah aliran sungai. Tidak hanya itu Pohon Pucung bisa tumbuh besar dan lama. Akar-akar dari pohon pucung juga bisa menyimpan kandungan air yang sangat baik. 

Kluwak dari buah Pohon Pucung
kluwak dari pohon pucung

Kluwak

Kluwak adalah biji tanaman yang umumnya berwarna cokelat gelap hingga kehitaman. Kluwak digunakan sebagai bumbu makanan, salah satunya yaitu rawon. Oleh karena itu, kuah rawon berwana coklat gelap. Selain digunakan sebagai bumbu rawon, kluwak juga digunakan sebagai bumbu dapur lain, seperti sambal. Kandungan vitamin dan mineral dari Kluwak bermanfaat bagi tubuh. Kluwak memiliki beragam nutrisi seperti kalium, fosfor, kalsium, vitamin B1, vitamin C, dan zat besi. Tapi kita harus berhati-hati, karena selain bermanfaat bagi tubuh, Kluwak juga memiliki kandungan asam sianida. Sehingga, Kluwak berbahaya bagi tubuh jika langsung dikonsumsi. Kandungan asam sianida yang tertinggi itu ada di dalam daging biji Kluwak. Supaya racun asam sianida itu hilang, kita harus merendamnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk bumbu masakan. Kluwak tidak hanya digunakan sebagai bumbu masakan. Sebab, Kluwak memiliki berbagai manfaat lain seperti:

1. Meredakan Gejala Penyakit Kulit

Kluwak bermanfaat untuk meredakan gejala penyakit kulit. Salah satunya, untuk terapi tambahan pada penyakit kusta, serta beberapa penyakit kulit lainnya. Sebab, Kluwak mengandung asam hidnokarpat dan asam khaulmograt, atau yang disebut sebagai asam lemak siklik, dengan sifat antibakteri di dalamnya.

2. Obat Cacingan dan Luka Bakar

Kluwek juga mempunyai sifat antiseptik dan disinfektan, yang bisa mengobati luka bakar. Kluwak juga mengandung tanin, zat bersifat antimikroba yang bisa membantu mengatasi cacing kremi di sistem pencernaan tubuh. Manfaat obat cacing dan luka bakar ini bisa kita dapatkan dengan menggunakan daun dan getah Kluwak.

3. Mengawetkan Ikan dan Daging

Sebagai alternatif dari formalin, Kluwak bisa digunakan untuk mengawetkan ikan dan daging. Sebab, kandungan asam sianida dalam Kluwak bisa menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan dan daging. Sehingga ikan dan daging bisa segar hingga enam hari.