Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kekeringan Ekstrem Masih Menghantui Trenggalek, Terparah di Panggul dan Tugu

Kubah Migunani

Meski pekan lalu hujan sudah mengguyur Kabupaten Trenggalek, namun kekeringan masih belum usai. Berdasarkan data BPBD Trenggalek, data pada 21 Oktober 2024, kekeringan di Bumi Menak Sopal semakin meluas. Dampaknya, warga mengalami kesulitan air bersih.

Saat ini terdapat 70 desa atau kelurahan dari 14 kecamatan di Trenggalek yang terdampak kekeringan. “Kondisi ini menyebabkan 37.541 jiwa dari 15.488 kk mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” ujar Kepala BPBD Trenggalek, St Triadi Atmono. 

Adapun kecamatan dengan wilayah terdampak paling banyak adalah Kecamatan Panggul. Diantaranya adalah Desa Terbis, Desa Besuki, Desa Ngrencak, Desa Karangtengah, Desa Nglebeng, Desa Kertosono, Desa Banjar, Desa Manggis, Desa Panggul, Desa Tangkil, Desa Wonocoyo, Desa Depok, Desa Bodag, Desa Ngrambingan dan Desa Gayam.

“Ada 15 desa yang terdampak. Karena Kecamatan Panggul wilayahnya memang luas,” sambungnya. 

Selanjutnya, ada Kecamatan Tugu dengan total 10 desa yang terdampak kekeringan. Adapun desa tersebut adalah Desa Pucanganak, Desa Nglinggis Desa Darmosari, Desa Ngepeh, Desa Prambon, Desa Winong, Desa Duren, Desa Gading, Desa Ngelongsor dan Desa Banaran. 

Kemudian, ada Kecamatan Karangan dengan lima desa yang terdampak. Lalu, ada Kecamatan Suruh dengan wilayah terdampak sejumlah dua desa. Selain itu, terdapat Kecamatan Dongko yang memiliki luasan wilayah terdampak sebanyak lima desa. 

Selanjutnya, disusul  Kecamatan Bendungan dengan total sebanyak empat desa yang terdampak kekeringan. 

Meskipun berada di pusat kota, Kecamatan Trenggalek memiliki delapan desa atau kelurahan yang terdampak kekeringan. Wilayah yang terdampak tersebut adalah Desa Ngares, Desa Sumberdadi, Kelurahan Tamanan, Desa Karangsuko, Desa Sukosari, Desa Parakan Desa, Dawuhan dan Desa Sambirejo. 

Kemudian, terdapat Kecamatan Pogalan dengan total tujuh desa yang terdampak. Sedangkan kecamatan tetangga, yakni Kecamatan Durenan memiliki dua desa yang mengalami kesulitan akses air bersih. 

Lalu, ada Kecamatan Gandusari dengan empat desa yang terdampak. Selanjutnya, ada Kecamatan Watulimo dengan tiga desa yang mengalami kekeringan. Sementara itu, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Kampak masing-masing memiliki satu wilayah yang terdampak. 

Untuk menanggulangi masalah tersebut, BPBD Trenggalek telah menyalurkan beberapa bantuan pada wilayah yang terdampak kekeringan. “Bantuan yang disalurkan adalah 1.588 tangki air bersih, 219 terpal, 236 tandon dan 49 tandon lipat serta 820 jurigen,” tandasnya.

Kopi Jimat