Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Jomblo Bertahun-Tahun? Coba Lakukan Amalan Memperlancar Jodoh di Bulan Ramadan

Dalam kitab suci umat Islam, yakni Al-Qur’an, Allah SWT dalam surah ayat () berfirman jika setiap yang diciptakan di muka bumi ini berpasang-pasangan, termasuk manusia. Manusia diciptakan berpasang-pasangan untuk saling melengkapi dan saran beribadah kepada-Nya.

Namun, tak semua orang mudah dipertemukan dengan pasangan atau jodoh. Jika Anda termasuk dari bagian yang belum dipertemukan dengan jodoh tenang. Ada amalan memperlancar jodoh di bulan ramadan.

Sebagai seorang hamba yang taat kepada Allah SWT, maka sebaiknya semua hal dan persoalan dilimpahkan kepada Allah agar diberi petunjuk dan kemudahan. Termasuk persoalan belum dipertemukan jodoh.

Memang, belum dipertemukan dengan jodoh membuat sebagian orang merasa kesepian. Serta kurangnya semangat dalam menjalani hidup.

Jika sudah dipertemukan dengan jodoh, barangkali hidup menjadi terisi dengan hadirnya kekasih hati. Hari-hari menjadi lebih menyenangkan dan ada orang lain yang bisa menerima segala kekurangan serta keluh kesah dalam menjalani kehidupan.

Amalan Memperlancar Jodoh di Bulan Ramadan

Keistimewaan bulan ramadan salah satunya doa dari seorang hamba lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Sehingga kesempatan di bulan ramadan ini bisa dimanfaatkan mengamalkan doa agar dipermudah menemukan jodoh.

Amalan mempermudah jodoh adalah salah satu bentuk perjuangan kita agar bisa segera dipertemukan dengan kekasih hati. Namun, meskipun sudah mengamalkan dan berdoa kepada Allah SWT, kita juga harus berjuang untuk mendapatkan jodoh.

Selain berdoa, bentuk perjuangan agar segera bertemu dengan jodoh adalah memperbaiki kualitas diri. Dengan demikian orang lain bisa memandang lebih dan berpotensi calon pasangan melirik kelebihan tersebut.

Melansir dari laman NU Online, adapun untuk amalan memperlancar jodoh di bulan ramadan sebagai berikut:

1. Ijazah dari Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhar

Amalan memperlancar jodoh yang pertama merupakan ijazah dari ulama asal Yaman, beliau bernama Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Muhdhar.

Habib Abdullah mengambil doa sebagaimana yang dipanjatkan oleh Nabi Musa AS. Ketika keluar dari Mesir, Nabi Musa AS mengungsi ke Madyan. Di tengah jalan, Nabi Musa mendapati dua gadis yang antre ingin memberikan minuman pada kambing gembala keduanya.

Nabi Musa mengangkat batu besar yang kemudian mengucur 12 titik mata air sejumlah suku yang menggembala kambing di tempat itu. Dengan itu mereka semua tidak lagi antre panjang. Singkat cerita, Nabi Musa, setelah menolong kedua putri Nabi Syuaib AS tadi, lalu berteduh kemudian berdoa kepada Allah:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ ا

Rabbbi, innî limâ anzalta ilayya min khairin faqîr

Artinya, “Ya Tuhanku, sungguh aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku,” (Surat Al-Qashas ayat 24).

Singkat cerita, setelah Nabi Musa membaca doa ini, tidak berselang lama ia didatangi kedua putri Nabi Syuaib AS yang ditolong tersebut. Ia diundang untuk datang ke rumah Nabi Syuaib.

Kemudian Nabi Syuaib meminta Nabi Musa memilih antara kedua anak gadisnya yang kecil atau yang besar. Nabi Musa kemudian memilih yang kecil dari antara gadis kakak beradik tersebut. Dalam ijazahnya, Syaikh Muhdhar menganjurkan ayat ini untuk dibaca sebanyak-banyaknya.

Pada bulan ramadan ini merupakan kesempatan terbaik untuk mengamalkan ijazah dari Habib Abdullah ini.

2. Bersedekah

Bersedekah merupakan salah satu amalan agar diperlancara bertemu dengan jodoh. Terutama di bulan ramadan ini, sebagai seorang Muslim sangat dianjurkan untuk bersedekah.

Saat bersedekah dapat menyertakan doa agar dipermudah jodoh. Doanya bisa dalam bahasa yang sehari-hari dipakai. Tentunya dengan hati yang berserah diri kepada Allah.

Banyak hadits yang membicarakan keutamaan sedekah dan besarnya pahalanya,  antara lain adalah:

 وَاسْتَنْزِلُوا الرِّزْقَ بِالصَّدَقَةِ

“Minta datangkan rejekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah” (HR Al-Baihaqi)

 دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

“Obati orang-orang yang sakit dari kalian dengan sedekah” (HR Al-Baihaqi) بَاكِرُوا

بَاكِرُوا بِالصَّدَقَةِ، فَإِنَّ الْبَلاءَ لا يَتَخَطَّى الصَّدَقَةَ

“Segeralah bersedekah karena sesungguhnya bala tidak bisa melangkahinya” (HR Al-Baihaqi)

Hadits-hadits yang dikemukakan di atas setidaknya mengandung anjuran kepada kita untuk untuk bersedekah dan besarnya pahalanya. Pahala di sini bukan hanya pahala ukhrawi tetapi juga pahala duniawi.

Dengan kata lain, bersedekah dengan mengharapkan kebaikan duniawi seperti kesembuhan atau dijauhkan dari bala itu diperbolehkan. Karenanya, jika dianalogikan dengan hal itu, bersedekah sembari berharap cepat dapat jodoh itu diperbolehkan, dan tidak dianggap mencedrai nilai-nilai keikhlasan.

3. Ijazah dari Gus Luqman

Gus Mohammad Luqman (Gus Luqman), dari Pesantren Nurul Iman, Pasir, Purwokerto pernah memberikan ijazah saat ceramah di Masjud Agung Purwokerto. Di sela-sela ceramahnya, ia memberitahu amalan doa agar dipermudah bertemu dengan jodoh.

Adapun doanya adalah Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 89.

 رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ

Artinya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup sendiri, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi waris (keturunan),"

4. Ijazah dari Kiai Huzein Ilyas

Amalan dari Kiai Huzein Ilyas ini cukup mudah untuk diamalkan setiap muslim. Yakni cukup membaca doa sapu jagat setelah selesai sholat fardu.

Yang dimaksud doa sapu jagat adalah Rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah.

Saat mengamalkan doa ini, Kiai Ilyas menganjurkan dilakukan secara istiqomah dan rutin setiap hari.

Demikian artikel tentang