Bagi Anda yang ingin mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Anda perlu tahu tips
berwisata di pantai dengan aman. Apalagi, akhir-akhir ini terjadi kecelakaan yang menimpa wisatawan, salah satunya
terseret ombak saat berenang di laut.Memang, upaya memberi keamanan saat berwisata di pantai adalah tanggungjawab utama yang harus dilakukan pemerintah daerah atau instansi terkait. Tapi, seringnya terjadi kecelakaan di pantai menunjukkan bahwa pemerintah daerah kurang serius dalam menjalankan tanggungjawabnya.Oleh karena itu, sebagai wisatawan, Anda perlu mempersiapkan keamanan berwisata di pantai secara mandiri. Keamanan itu tidak hanya dilakukan ketika berenang saja.Ada beberapa tips-tips sederhana lain yang perlu Anda perhatikan. Seperti membawa barang secukupnya, memperhatikan cuaca, dan lain sebagainya.
11 Tips Berwisata di Pantai dengan Aman
1. Olesi Kulit dengan Tabir Surya
Tidak ada yang merusak perjalanan pantai lebih cepat daripada sengatan matahari pada hari pertama Anda berwisata.Pastikan Anda menikmati sinar matahari setiap hari selama liburan dengan melapisi diri, keluarga, maupun teman, dengan tabir surya SPF tinggi. Oleskan lagi tabir surya setelah makan siang, terutama jika Anda telah berenang.
2. Lindungi Kaki dengan Sepatu
Berjalan jauh di pantai adalah cara yang bagus untuk menghabiskan malam romantis yang indah. Tapi garis pantai yang kasar dan berbatu dapat mendatangkan malapetaka pada kaki telanjang Anda.Solusi keamanan pantai yang mudah adalah mengemas sepasang sepatu karang untuk semua orang. Hal ini penting untuk mencegah luka dan goresan dari karang yang pecah, pecahan kaca, kolam air pasang yang tidak terduga, dan bahaya pasir lainnya.
3. Berenang dengan Aman
Menghabiskan hari di air laut dekat pantai adalah hal yang menyenangkan. Dari boogie boarding hingga snorkeling, ada banyak cara untuk bersenang-senang di laut. Tapi perairan terbuka membutuhkan perhatian khusus.Salah satu tips keamanan pantai yang paling penting adalah mengimbau semua anggota keluarga atau teman-teman Anda untuk berenang dengan hati-hati. Pelampung juga bukan pengganti bagi Anda yang tidak bisa berenang. Jika tidak bisa berenang, jangan pernah menceburkan diri ke laut.
4. Waspada 3 Jenis Arus Berbahaya di Laut
Ada setidaknya 3 jenis arus berbahaya di laut. Ada rip current (arus sobek), undertow (arus bawah), dan rip tide (arus pasang surut). Tiga arus ini paling sering mengakibatkan kecelakaan kepada wisatawan yang berenang di laut.
Rip current adalah jenis arus air tertentu yang dapat terjadi di dekat pantai dengan gelombang pecah. Rip current adalah arus air yang kuat, terlokalisasi, dan sempit yang bergerak langsung menjauh dari pantai, memotong garis-garis gelombang yang pecah seperti sungai yang mengalir ke laut. Arus dalam sobekan paling kuat dan tercepat di dekat permukaan air.Kemudian, undertow adalah arus bawah yang bergerak lepas pantai saat gelombang mendekati pantai. Undertows adalah fitur alami dan universal untuk hampir semua perairan besar.Arus ini adalah aliran balik yang mengkompensasi pengangkutan air rata-rata yang diarahkan ke darat oleh gelombang di zona di atas palung gelombang. Kecepatan aliran arus bawah umumnya paling kuat di zona selancar, di mana airnya dangkal dan ombaknya tinggi karena pendangkalan.Sedangkan rip tide adalah arus lepas pantai yang kuat yang disebabkan oleh air pasang yang menarik air melalui saluran masuk di sepanjang pantai penghalang, di laguna atau marina pedalaman di mana air pasang mengalir terus ke laut selama pasang surut.Ini adalah aliran air pasang surut yang kuat di muara dan daerah pasang surut tertutup lainnya. Rip tide menjadi yang terkuat di mana alirannya menyempit. Saat terjadi pasang surut atau pasang surut, air yang keluar mengalir kuat melalui saluran masuk menuju laut, terutama setelah distabilkan oleh dermaga.Anda harus menghindari lokasi-lokasi yang rawan muncul 3 jenis arus berbahaya. Oleh karena itu, Anda bisa meluangkan beberapa menit untuk menonton video (seperti di YouTube) tentang 3 arus berbahaya itu. Anda bisa belajar mengenali tanda-tandanya, serta belajar cara lolos ketika terjebak dari 3 arus berbahaya itu.Demi keselamatan nyawa Anda, jika Anda tidak tahu dan tidak belajar cara mengatasi 3 arus berbahaya itu, sebaiknya jangan berenang di laut.
5. Fasilitas Keamanan Pantai
Anda harus bertanya-tanya, apakah wisata yang ingin dituju memiliki penjaga pantai? Sebelum Anda bepergian, lihat apakah perjalanan pantai Anda sudah termasuk jaminan dari penjaga pantai bersertifikat atau tidak.Penjaga Pantai dilatih untuk mengawasi dan memeringatkan pengunjung pantai tentang arus pasang surut dan kondisi berenang berbahaya lainnya, serta ubur-ubur dan makhluk menyengat lainnya.
6. Perhatikan Cuaca
Saat Anda memesan perjalanan berbulan-bulan sebelumnya, Anda mungkin memiliki waktu yang tidak menguntungkan untuk tiba pada hari yang sama dengan terjadinya bencana alam.Saat hujan datang, guyuran air sering terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya. Oleh karena itu, Anda harus menghindari mengalami kehujanan di pantai.
7. Mitigasi saat Gempa
Jika sedang berada di pantai dan merasakan guncangan gempa bumi yang sangat kuat dalam durasi waktu yang lama, segera lari menjauhi pantai menuju ke daratan yang lebih tinggi.Kemudian jika mendengar suara sirine, segera lakukan evakuasi untuk menghindari diri dari gelombang tsunami. Tanda-tanda akan terjadi tsunami yang dapat dilihat yaitu air surut secara tiba-tiba.Gempa bumi yang dapat menimbulkan bencana tsunami dicirikan dengan kekuatan gempa bumi yang besar (M>7), kedalaman gempa bumi yang dangkal (h<60 km), pusat/epicenter gempa bumi di laut, dan mekanisme sumber gempa bumi terjadi secara vertikal (normal fault atau thrust fault).Mekanisme sumber gempa bumi inilah yang menyebabkan air laut surut secara tiba-tiba dan menjadi pertanda awal untuk terjadinya gelombang tsunami.Tidak hanya ketika berada di pantai yang perlu persiapan mitigasi, ketika berada di pegunungan pun perlu menghindari dari tempat yang berpotensi terjadi runtuhan batuan dan longsor.
8. Antisipasi Kecelakaan
Tentu Anda tidak ingin menjadi orang yang tahu bagaimana rasanya menghadapi serangan ubur-ubur atau ikan pari. Perhatikan laporan berita lokal dan tanyakan detail kepada peselancar dan pelaut tentang potensi bahaya apa saja yang ada di laut.Tidak ada yang mau mempertimbangkan bahwa kecelakaan mungkin terjadi, tetapi membeli asuransi perjalanan adalah langkah cerdas untuk berjaga-jaga. Dalam keadaan tertentu, asuransi perjalanan dapat memberikan penggantian untuk bantuan medis atau bahkan evakuasi jika liburan pantai Anda berubah menjadi yang terburuk.
9. Minum Air Putih
Anda, keluarga maupun teman, harus banyak minum air putih supaya bisa terhidrasi dengan baik. Sabab, mengalami dehidrasi di pantai sangatlah berbahaya. Selain itu, minum minuman keras di pantai dapat mengganggu fokus saat Anda sangat membutuhkannya dalam kondisi berbahaya.
10. Jangan Berada di Bawah Tebing
Banyak pantai yang popular di kalangan wisatawan memiliki tebing dengan pemandangan yang menakjubkan. Tebing itu merupakan tempat yang indah, tetapi bisa berbahaya. Tentu Anda tidak ingin kejatuhan batu dari atas tebing saat Anda berada di bawahnya.Harusnya, penjaga pantai memeringatkan bahwa batu seukuran bola tenis saja bisa sangat berbahaya, jika jatuh dari tebing setinggi 50 kaki.
11. Hati-Hati dengan Satwa Liar
Meskipun daya tarik berenang di laut adalah kesempatan untuk melihat hewan air di alam liar, ingatlah untuk menjaga jarak. Menyaksikan penyu yang sedang makan adalah momen yang menarik.Oleh karena itu, jangan merusak momennya dengan mencoba menyentuh cangkang penyu atau mengganggu rutinitasnya. Bendera ungu atau biru artinya hati-hati dengan binatang laut yang berbahaya, seperti ubur-ubur, ikan hiu, dan lain sebagainya. Jika Anda terluka, seperti tersengat ubur-ubur, kunjungi penjaga pantai atau segera cari bantuan medis.