Warga Trenggalek, tepatnya Desa Sumurup Kecamatan Bendungan, dikabarkan hilang. Diduga warga hilang tak sewajarnya, atau disembunyikan makhluk halus di seputaran hutan Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek.
Suyanto (42) meninggalkan rumah sejak Senin (31/07/2023) pukul 15.00 WIB dengan niat mencari rumput. Alih-alih membawa pakan ternak, Suyanto justru tak kembali ke rumah dan dikabarkan menghilang. Warga gelisah mencari di hutan hingga Selasa, (01/08/2023) 02.00 WIB dini hari.
Warga mencari di sekitar hutan yang sering jadi jujukan Suyanto mencari rumput. Warga juga mendatangi paranormal untuk mencari keberadaan Suyanto di tengah hutan, paranormal memberikan saran untuk mengumandangkan adzan.
Daftar Isi [Show]
Basarnas Trenggalek Terima Laporan Hilang Pagi Hari
Tim Basarnas Trenggalek mendapati warga Desa Sumurup hilang, lalu menerjunkan satu tim untuk mencarinya. Sekitar 10.00 WIB menerima informasi, kemudian tim diturunkan pada pukul 11.00 WIB untuk melakukan penyisiran.
"Kami mendapatkan informasi ada orang hilang dari sore hari untuk mencari rumput, sampai pukul 20.00 WIB belum pulang dan warga berinisiatif mencari hingga dini hari," terang Yoni Fariza, Koordinator Pos Basarnas Trenggalek.
Lanjut Yoni, korban Suyanto (42) tidak ada informasi sedang bermasalah dengan keluarga. Sehingga, analisanya peluang meninggalkan rumah sedikit. Namun, ada peluang hilangnya di seputaran hutan saat mencari rumput.
"Kami melakukan penyisiran di sekitar tempat biasa mencari rumput, vegetasi lokasi bebatuan. Dari keterangan yang kami dapatkan korban tidak ada riwayat sakit," paparnya.
Kesaksian Mistis Kepala Desa Ngares Saat Mencari Suyanto (42)
Suyanto (42) secara administrasi kependudukan warga Desa Sumurup dan domisili Desa Ngares. Namun, Jumari, Kepala Desa Ngares, ikut masuk dalam hutan mencari pada waktu malam hari.
Pengakuan Jumari pasca dicarikan paranormal anak kandung dari Suyanto (42) disuruh adzan dan iqamah sebanyak 3 kali. Pasca itu, terdengar suara batuk dan dicari tidak ada.
"Saya mencari merasa merinding, kemudian pasca anak kandung mengumandangkan adzan, ada suara batuk dan ketika dicari tidak ada," terangnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Kata Jumari, pada saat malam hari Suyanto (42) tidur di gubuk hutan. Kemudian, Suyanto sempat diarahkan orang tidak dikenal untuk pulang. Akan tetapi, jalan yang ditunjuk orang tak dikenal itu adalah jurang.
"Alhamdulilah, pada pukul 13.20 WIB ditemukan warga di hutan dengan keadaan selamat meski agak linglung," ujarnya.
Kesaksian Petani Sadap Pinus Saat Menemukan Suyanto
Suyanto (42) ditemukan petani sadap pinus. Kesaksian Agus Kusyanto (50), petani sadap pinus, melihat korban linglung di jalan setapak dengan jarak 2 kilometer dari perumahan warga.
Kata Agus, korban Suyanto (42) terlihat dari utara. Namun, saat dipanggil Suyanto tidak menyahut. Agus berinisiatif untuk menghadang, lalu Suyanto menoleh dan terlihat lemas.
"Saat saya panggil Pak To, kemudian saya salami, terus orangnya saya pegang tak ajak jalan kemudian agak jauh berani berbicara," katanya.
Agus menceritakan, Suyanto ditemukan dalam kondisi lemas dan linglung. Ia mengira karena tidak makan dari semalam di hutan. Suyanto ditemukan masih dengan pakan ternak yang diikat tali, tapi tak mengenakan baju.
"Saya berangkat dari rumah belum tahu kalau ada orang hilang. Namun saat sedang sadap pinus ada informasi orang hilang namanya Pak To dengan ciri-ciri berkumis. Makanya saya tahu kalau itu Pak To dari situ," ujarnya.
Dari informasi yang didapatkan Kabar Trenggalek, Suyanto (42) mengetahui kalau ia dicari dan diterangi pakai senter. Namun ketika ia memanggil orang yang mencari, justru tidak terdengar.