KBRT - Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini terbukti dapat memudahkan pekerjaan manusia. Ini tentu adalah kabar baik. Namun, disisi lain, AI ternyata seperti pedang bermata dua.
Di balik manfaatnya, kecerdasan buatan ini juga menyimpan ancaman yang berbahaya terhadap superioritas manusia. Hasil survei McKinsey and Company tahun 2019 melaporkan, akan ada 23 juta pekerjaan di Indonesia yang diambil alih oleh robot pada tahun 2030.
Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang bersifat pengulangan, seperti pengumpul data, pekerja produksi, dan operator mesin. Ini mengindikasikan bahwa Artificial Intelligence secara substantif memang sudah mengkhawatirkan manusia, sebab kecerdasan buatan manusia ini dalam beberapa waktu kedepan bisa jadi dapat menggantikan peran manusia dan juga mampu melampaui kecerdasan biologis di dalam otak manusia. Bahkan, bisa jadi menundukkan superioritas manusia.
Artificial intelligence atau AI merupakan salah satu teknologi terpopuler saat ini. Kemunculan ChatGPT pada awal 2023 membuat teknologi ini menjadi perhatian di seluruh dunia. AI hadir membawa secercah harapan bagi manusia modern yang ingin serba praktis, efektif dan efisien dalam menjalankan aktivitasnya, tetapi di lain sisi ada efek menakutkan yang dapat ditimbulkan.
Salah satu efek AI yang yang paling menakutkan adalah potensinya untuk mendisrupsi intelektualitas manusia, di mana AI, sebagai mesin kecerdasan, lambat laun bisa menantang kecerdasan biologis pada otak manusia.
Inilah bukti bahwa modernisasi telah melahirkan “lawan” bagi manusia melalui teknologi yang diciptakannya sendiri, yaitu AI. AI atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola.
Teknologinya berpusat pada mesin dan sistem yang dapat bekerja dan berpikir seperti bahasa manusia. Kemampuan berpikir AI sendiri berasal dari kombinasi sistem algoritma dan teknik seperti machine learning, deep learning, serta natural language processing untuk membuat program yang dapat mengambil keputusan, memahami bahasa, dan melakukan tugas tanpa bantuan manusia.
Sederhananya, AI merupakan simulasi dari kecerdasan manusia yang diproses sebuah mesin dengan bantuan teknologi, sehingga bisa mempelajari pengalaman manusia untuk melakukan tugas-tugas manusia pada umumnya.
Saat ini, AI terus disempurnakan, lalu diterapkan pada proyek pengembangan sistem yang serupa dengan proses intelektual pada kecerdasan manusia. Kecerdasan tersebut meliputi kemampuan bernalar, menemukan makna, hingga belajar dari pengalaman masa lalu.
Kabar Trenggalek - Teknologi
Editor:Zamz