Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Atlas, Website Penjelajah OpenAI Lebih Konsisten Baca Data

  • 03 Nov 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - OpenAI telah meluncurkan peramban web baru bernama Atlas, yang diklaim bertenaga kecerdasan buatan (AI). Peluncuran ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadirkan kompetisi terhadap dominasi peramban web utama seperti Google Chrome dan Apple Safari. 

    Atlas, yang saat ini hanya tersedia untuk pengguna komputer Mac, memungkinkan integrasi langsung dengan ChatGPT, mempermudah pengguna dalam menjelajah dan mendapatkan informasi.

    Peramban ini dirancang dengan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas tanpa perlu berpindah dari halaman yang sedang dibuka. Pengguna dapat memperoleh ringkasan konten, membandingkan informasi, dan bahkan mengotomatisasi beberapa tugas. 

    Namun, perlu dicatat bahwa beberapa fungsi, seperti pemesanan perjalanan, hanya bisa diakses oleh pelanggan berbayar. Hal ini menunjukkan strategi OpenAI untuk memberikan lebih banyak fitur premium kepada pengguna yang bersedia membayar.

    Menggunakan memori bawaan ChatGPT, Atlas menawarkan kemampuan untuk melanjutkan percakapan berdasarkan informasi sebelumnya. Ini akan mempermudah pengguna dalam menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien. 

    OpenAI menjelaskan bahwa misi utama mereka adalah untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam pengalaman browsing sehari-hari sehingga pengguna dapat fokus pada konten tanpa terganggu oleh keharusan untuk menyalin atau menempel informasi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Dengan peluncuran Atlas, OpenAI menempatkan dirinya dalam posisi bersaing dengan raksasa teknologi lain yang telah menguasai pasar peramban web. Menurut laporan, Google Chrome merupakan peramban yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, sedangkan pesaingnya, Safari, masih memiliki basis pengguna yang kuat di kalangan pemilik iPhone. Saat ini, banyak perusahaan AI lainnya juga berupaya memasuki pasar ini dengan meluncurkan produk serupa.

    Atlas bukan hanya sekadar alat penjelajah, tetapi juga bagian dari tren global yang menunjukkan kebangkitan teknologi AI. ChatGPT, yang diluncurkan kurang lebih tiga tahun lalu, telah mengumpulkan sekitar 800 juta pengguna aktif mingguan. Hal ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk berbasis kecerdasan buatan, meskipun masih ada tantangan dalam hal monetisasi di sektor ini.

    Para ahli menjelaskan bahwa, meskipun investasi yang besar telah dilakukan untuk membangun pusat data dan infrastruktur AI, masih belum jelas apakah return yang akan didapat akan sepadan dengan pengeluaran yang telah dilakukan. OpenAI, bersama dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar lainnya, sedang berupaya menemukan model bisnis yang tepat untuk memonetisasi teknologi AI ini.

    Dari sisi pengguna, Atlas menghadirkan beberapa keuntungan, seperti kemudahan akses dan efisiensi dalam pencarian informasi. Dengan teknologi yang semakin maju, para pengguna berharap dapat melihat lebih banyak inovasi serta fitur tambahan yang dapat memperkaya pengalaman berselancar mereka di internet. Adanya alat seperti Atlas juga diharapkan dapat mendorong pengembangan lebih lanjut di arena browser berbasis AI.

    Secara keseluruhan, peluncuran peramban web Atlas oleh OpenAI merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan teknologi AI untuk memudahkan pengguna. 

    Fungsi inovatif yang ditawarkan bisa menjadikan Atlas sebagai alternatif yang menarik di pasar yang semakin kompetitif. Sementara itu, pertanyaannya kini adalah bagaimana respon pengguna serta apakah Atlas dapat merebut pangsa pasar yang dikuasai oleh pengembang peramban lain yang telah mapan.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Teknologi

    Editor:Zamz