Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Listrik Trenggalek Padam 30 Menit, Layang-Layang Jadi Biang Kerok

Kota Alen-Alen Trenggalek mendadak gelap gulita pada Kamis (10/08/2023) lalu. Pemadaman listrik tersebut terjadi di 14 Kecamatan, mati lampu itu berlangsung selama 30 menit.

Perusahan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Trenggalek memberikan informasi bahwa Gardu Induk (GI) tiba-tiba kehilangan tegangan dan menyebabkan mati lampu.

Unggul Sugiangkoso, Manajer PLN ULP Trenggalek, memaparkan penyebab matinya arus listrik di Trenggalek itu sesuai dengan dugaan awalnya, yaitu layang-layang.

"Penyebabnya adalah layang-layang, ini ditemukan tersangkut di kabel, tepatnya di Dermosari, Kecamatan Tugu. Info dari masyarakat sebelumnya terdengar ada suara ledakan," paparnya saat dikonfirmasi.

Penyebab mati lampu itu adalah layang-layang nyangkut di tower T.30, lokasinya berada di jalur Ponorogo-Trenggalek. Hal itu mengakibatkan 799 gardu listrik padam.

"Tim PLN berhasil memperbaiki gardu listrik yang mengalami gangguan di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, malam itu juga. Tim PLN melakukan recovery sekitar 27 menit," detail Unggul.

Di sisi lain, gangguan pada 799 gardu listrik mengakibatkan 284.467 pelanggan PLN terkena dampak mati lampu. Katanya, mainan layang-layang di bawah jaringan transmisi tenaga listrik, kehati-hatian saat penataan/perapihan pohon, serta tidak menerbangkan balon udara, itu sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) 13/2021.

Unggul berharap, masyarakat bersama-sama menghindari faktor yang dapat menyebabkan gangguan terhadap keandalan sistem kelistrikan. Salah satunya dengan tidak bermain layang-layang dan balon udara dekat infrastruktur kelistrikan.

"Bermain layang-layang di sekitar jaringan SUTT maupun SUTET merupakan salah satu ancaman besar terjadinya gangguan dalam menyalurkan energi listrik," tandasnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *