Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Fakultas Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Turun Gunung Mengabdi di Trenggalek

Kabar Trenggalek - Memiliki ilmu tinggi tanpa ada implementasi serta kepedulian terhadap masyarakat akan menjadi sirna tiada manfaat. Tentu saja hal tersebut tidak mau dialami oleh civitas akademika di Fakultas Farmasi, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata. Sehingga, rombongan perguruan tinggi tersebut turun gunung ke Trenggalek untuk mengabdikan diri bersama masyarakat. 

Dalam kegiatan pengabdian tersebut, dekan Fakultas Farmasi IIK Bhakti Wiyata turut serta dalam rombongan yang berangkat. Rombongan juga diikuti oleh jajaran struktural dan dosen Fakultas Farmasi IIK Bhakti Wiyata yang akan melaksanakan amanah dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Masyarakat. 

Secara lengkap, rombongan terdiri dari : apt. Evi Kurniawati, M.Farm., apt. Prihardini, M.Kes., apt. Dewy Resty Basuki, M. Farm., apt. Tri Puji Lestari, M.Farm., apt. Ida Kristianingsih, M. Farm., apt. Krisna Kharisma Pertiwi, M.Sc., 

Lanjut, apt. Sony Andika Saputra, M. Farm., apt. Fenyta Shoviantari, M. Farm., apt. Farida Noor Arifah, M.Sc., apt. Esti Ambar Widyaningrum, M.Farm, dan apt. Erfan Tri Prasongko, M.Farm., serta didampingi oleh salah satu staf dari Deputi Bidang Penelitian dan Academic Social Responsibility, Herlinda Mawardika, M.Sc. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Desember 2022 ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma adalah tiga kewajiban yang terdapat dalam perguruan tinggi. 

Esti Ambar, seksi acara pengabdian masyarakat menjelaskan, tiga kewajiban tersebut yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat.

[caption id="attachment_25650" align=alignnone width=1080] Edukasi sadar obat Fakultas Farmasi IIK Bhakti Wiyata/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

"Seluruh civitas akademika di kampus bertanggung jawab terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai yang diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional," terang Esti saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.

Lanjutnya, pengabdian masyarakat merupakan bagian integral Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari dua dharma yang lain serta melibatkan segenap civitas akademik. 

"Pengabdian kepada masyarakat mewajibkan seluruh civitas akademika turun ke lapangan untuk membantu masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi," tegas Esti. 

IIK Bhakti Wiyata menawarkan kepada pihak manapun untuk menyelenggarakan kolaborasi pengabdian masyarakat. 

"Pada kesempatan kali ini IIK Bhakta bermitra dengan Puskesmas Karangan dan Yayasan Al Amanah," detailnya. 

Kegiatan ini dipusatkan di 2 lokasi yakni di Balai desa Salamrejo Kecamatan Karangan dengan tema “Membangun Keluarga Sadar Obat Melalui Edukasi Kefarmasian pada Kader Siaga Desa Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek”.

Lokasi satunya di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Ummat dengan tema “Membangun Keluarga Sadar Obat Melalui Edukasi Kefarmasian pada Tenaga Pendidik di Lingkungan SIT Permata Ummat Kabupaten Trenggalek”.

[caption id="attachment_25651" align=alignnone width=1200] Pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi IIK Bhakti Wiyata/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 kader siaga desa serta 30 orang tenaga pendidik di lingkungan SIT Permata Ummat yang berada di bawah naungan Yayasan Al Amanah.

"Kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan dharma pengabdian agar keberadaan PT dirasakan secara nyata oleh masyarakat. Ucapan terima kasih disampaikan oleh Dekan kepada Puskesmas Karangan karena telah bersedia untuk menjadi mitra dalam kegiatan ini, dan semoga kemitraan bisa dilanjutkan dengan agenda-agenda yang lain, baik di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian, dengan dipayungi MoU yg menguntungkan kedua belah pihak," pesan Dekan saat sambutan pembukaan. 

Kegiatan edukasi dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap obat terutama sirup mengingat beberapa waktu yang lalu viral terkait cemaran yang ada dalam pelarut sirup yakni etilen glikol dan dietilen glikol sebagai penyebab AKI (Acute Kidney Injury) pada anak sehingga menyebabkan kematian. 

“Adapun materi lain yang disampaikan meliputi : Dagusibu [Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang] obat, cara penggunaan obat bentuk cair dan tablet khusus, mengetahui dan memahami BUD [Beyond Use Date] obat, serta bijak menggunakan antibiotik”, tegasnya. 

“Diharapkan bisa terwujud gerakan keluarga sadar obat yang bisa berkontribusi kepada pembangunan kesehatan di Indonesia. Selain itu, peserta juga siap membagikan ilmu kepada warga masyarakat yang lain serta anak didik," tandasnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *