Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Pondok Pesantren Trenggalek Sering Terkendala Masalah Ekonomi, Ini Langkah Bupati

Kabar Trenggalek - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, merespons kendala ekonomi yang sering dialami oleh Pondok Pesantren Trenggalek, Rabu (20/07/2022).Langkah yang dilakukan Arifin yaitu dengan mengukuhkan Tim Penguatan dan Tim pengembangan One Pesantren One Produk (OPOP) di Trenggalek.Pengukuhan Tim OPOP di Pendopo Manggala Praja Nugraha itu diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi pesantren."Ini sangat potensial karena di dalam pesantren sendiri sudah ada supplay [persediaan] dan demand [permintaan]. Tidak perlu mencari karena sudah ada, tinggal didorong. Penjual dan pembelinya sudah ada, tentu akan lebih mudah" ujar Arifin dikutip dari Dokpim Pemkab Trenggalek.Menurut Arifin, supaya perekonomian berjalan dengan baik, maka dibutuhkan efisiensi. Jika basis produksinya di pondok pesantren Trenggalek, Arifin yakin bisa sangat efisien. Sebab, pesantren punya modal ketawadukan santri kepada kiainya."Harapannya selaras dengan misi kita, karena kita juga ada misi pengentasan kemiskinan dan juga peningkatan ekonomi pesantren," jelas Arifin.Arifin menyampaikan, beberapa piloting kemarin sudah dicoba di beberapa pesantren untuk kriya. Kemudian batik ciprat untuk seragam ibu-ibu pengajian juga sudah diproduksi di pondok pesantren Trenggalek.Arifin berharap, dengan dikukuhkannya Tim OPOP ini, semakin banyak lagi produk-produk lokal yang berasal dari pondok pesantren trenggalek. Kemudian, nanti bisa dimasukkan ke katalog produk lokal Trenggalek.Sehingga, dalam proses pengadaan barang dan jasa nanti bisa memakai produk-produk lokal sesuai yang diharapkan oleh Presiden Jokowi, minimal 40% belanja APBD untuk produk lokal.Pondok pesantren Trenggalek yang punya kecenderungan dengan masalah ekonomi nanti akan didata. Lalu, dibuat road map sampai berapa tahun semua harus bisa tersentuh. Perlu juga pencatatan produk dan pendampingan program terhadap pondok pesantren Trenggalek."Ini masih terbentuk dan kita belum membahas produk dan program kerja. Harapan saya nanti karena ada sekitar 100-an pesantren, paling tidak kita punya road map," terangnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *