KBRT - Dua Artis Chungmoro, Kim Dong Won dan Ju Ji Hyun turun gunung bulan September ini dengan membintangi Tempest. Industri hiburan Korea Selatan telah berkembang menjadi kekuatan budaya global, menarik jutaan penggemar dengan drama, musik, dan filmnya yang mendunia. Di balik gemerlapnya popularitas, terdapat hierarki tidak tertulis yang mengatur dinamika sosial di antara para pelaku industri.
Hierarki ini membagi aktor, pelawak, dan idola (idol) ke dalam tingkatan tertentu, yang pada akhirnya memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dan menunjukkan rasa hormat terhadap sesama selebriti. Berikut adalah urutan hierarki selebriti Korea.
Aktor
Aktor merupakan pelaku industri hiburan yang paling dihormati di Korea. Dedikasi mereka dalam mendalami peran, yang seringkali melibatkan riset mendalam, latihan intensif, dan transformasi fisik, sangat dihargai. Belum lagi kemampuan akting yang mumpuni, yang dibuktikan melalui peran-peran sukses mereka mendapatkan apresiasi tinggi dari publik dan para kritikus.
Secara umum, para kritikus membagi lagi aktor ke dalam empat tingkatan berbeda, yakni:
Chungmuro
Kasta tertinggi aktor. Aktor Chungmuro adalah mereka yang memiliki kemampuan akting luar biasa dan pernah meraih penghargaan bergengsi seperti Blue Dragon atau Oscar. Karena bakatnya yang sangat baik itu, para Chungmuro dikenal sering mengangkat popularitas film yang mereka bintangi ke ajang penghargaan internasional.
Seorang aktor dapat disebut sebagai aktor Chungmuro jika memenuhi beberapa kriteria tertentu. Pertama, mereka telah membintangi film-film yang sukses besar atau menjadi blockbuster. Kedua, mereka telah menerima nominasi dan memenangkan berbagai penghargaan atas peran mereka dalam film.
Selain itu, pengakuan di tingkat internasional juga menjadi faktor penting yang menandakan status mereka di dunia perfilman. Terakhir, mereka dikenal memiliki kualitas akting yang sangat baik dan diakui oleh publik serta kritikus. Chungmuro sendiri merupakan sebuah jalan di Seoul, Korea Selatan, yang telah dikenal sebagai pusat budaya, seni, dan industri film sejak 1960-an.
Beberapa di antara aktor A-list yang termasuk dalam lingkup Chungmuro adalah Lee Byung Hun, pemeran frontman di Squid Game, Ma Dong Seok, aktor utama di film The Round Up, Song Kang Ho, supir taksi di film A Taxi Driver, serta Gong Yoo, Joo Ji Hoon, Yoo Ah In, dan Park Seo Joon.
Blue Chip Chungmuro
Gelar ini diberikan kepada aktor-aktor muda dengan kemampuan akting di atas rata-rata. Mereka digadang-gadang akan menjadi deretan penerus aktor Chungmuro di masa depan. Film dan drama yang mereka bintangi selalu mendapat penghargaan bergengsi dan memiliki popularitas yang sangat tinggi di seluruh dunia.
Mereka dianggap sebagai bintang yang paling dicari oleh produser dan sutradara karena kemampuan akting mereka yang luar biasa serta daya jual yang kuat di box office. Beberapa diantaranya adalah Choi Woo Shik, Kim Go Eun, Kim Taeri, Kim Da Mi, Park Soo Dam, Lee Do Hyun, Son Suk Ku, dan Ryu Jun Yeol.
Hallyu Stars
Bintang Hallyu lebih umum mendominasi drama ketimbang film-film Korea. Drama yang mereka bintangi kerap menjadi hits global dan Hallyu Stars sendiri acapkali dipilih menjadi brand ambassador merk-merk kelas dunia. Beberapa di antara mereka adalah Kim Soo Hyun, Song Hye Kyo, Lee Min Ho, Byeon Woo Seok, Bae Suzy, dan Lee Jong Suk.
Rookie Stars
Bintang Rookie adalah sebutan bagi aktor dan aktris muda pendatang baru yang memiliki popularitas tinggi. Drama yang mereka bintangi hampir selalu sukses dan memikat banyak penggemar. Para Bintang Rookie diyakini akan memiliki masa depan cerah di industri drama dan perfilman Korea. Beberapa di antara mereka adalah Lee Jae Wook, Go Young Jung, dan Song Kang.
Berbeda dengan idola yang mampu meraih popularitas berkat fandom, popularitas aktor dianggap lebih mahal karena mereka bertumpu pada kemampuan mereka sendiri. Mereka harus membuktikan bakat mereka melalui berbagai peran dan penampilan, membangun reputasi secara bertahap seiring waktu. Popularitas mereka tidak datang secara instan, melainkan hasil dari kerja keras dan kesabaran.
Dalam beberapa acara aktor mendapatkan perlakuan khusus dan lebih diistimewakan dari para idola. Misalnya dalam MAMA Award 2020 di mana para aktor mendapatkan ruang ganti khusus, berikut makanan yang telah disediakan. Atau dalam foto Asian Artist Awards 2022, para aktor diberikan kursi dan duduk berjejer di barisan terdepan, sedangkan para idola dibiarkan berdiri dan lesehan di sekitarnya.
Komedian
Komedian di Korea Selatan memiliki peran penting dalam industri hiburan dengan kemampuan mereka menghibur dan menghadirkan tawa bagi banyak orang. Dalam budaya Korea, keterampilan ini sangat dihargai, tetapi posisi mereka dalam hierarki industri hiburan sering kali berbeda dibandingkan dengan aktor.
Menjadi komedian sukses bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kerja keras, ketekunan, dan kreativitas untuk terus menghasilkan materi baru yang relevan dengan selera penonton yang selalu berubah. Banyak komedian memulai karier mereka dari nol, tampil di panggung kecil atau acara dengan popularitas terbatas sebelum akhirnya mendapatkan pengakuan yang lebih luas.
Perbedaan posisi komedian dan aktor dalam industri hiburan sempat menjadi sorotan pada tahun 2021 ketika Yoo Jae Suk, salah satu komedian dan pembawa acara paling dihormati di Korea, memenangkan penghargaan. Namun, hanya sedikit aktor yang memberikan tepuk tangan atau menunjukkan penghormatan kepadanya. Hal ini memicu diskusi di kalangan netizen, yang berasumsi bahwa sebagian aktor masih menganggap komedian memiliki status lebih rendah dalam industri hiburan.
Di antara komedian populer di Korea Selatan, sejumlah nama merupakan komedian paling dihormati seperti Yoo Jae Suk, Park Myeong Su, Shin Dong Yeop, Kang Ho Dong, Park Na Rae, Hong Jin Kyung, Jang Do Yeon, dan Song Eun Yi.
Idola K-Pop
Di mata netizen Korea Selatan, grup idola seperti BTS dan BLACKPINK dianggap sebagai selebriti yang citranya dibangun oleh agensi, bukan representasi dari karakter asli mereka. Mereka dianggap sebagai individu yang mengabdikan diri dan hidup mereka untuk para penggemar, memasarkan diri mereka sebagai sosok yang diciptakan khusus untuk fandom K-Pop. Hal ini membuat beberapa orang merasa bahwa karakter idola K-Pop tidak otentik dan hanya menampilkan persona yang telah ditentukan.
Belum lagi, popularitas mereka dinilai lebih banyak didorong oleh kekuatan fandom daripada kemampuan mereka sendiri dalam menarik perhatian publik secara luas. Sejak kemunculannya, mereka sudah memiliki basis penggemar yang kuat sehingga tidak sulit bagi mereka untuk meraih popularitas global.
Hal lain yang membuat mereka kurang dihormati adalah fokus bagaimana para idola yang debut seringkali dipilih berdasarkan penampilan fisik mereka serta kesuksesan mereka yang diukur melalui penjualan album, streaming, dan jumlah penggemar. Kemampuan vokal dan menari yang mumpuni terkadang tidak dianggap sepenting visual dan popularitas. Hal ini jelas berbeda dengan aktor dan pelawak yang menonjolkan kemampuan seni mereka.
Kabar Trenggalek - Teknologi
Editor:Zamz