Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Vaksinasi Booster di Trenggalek Minim Peminat, Ini Kata Dinas Kesehatan

Kabar Trenggalek - Peminat vaksinasi booster di Trenggalek menurun signifikan, pasca kondisi pandemi Covid-19 berangsur membaik. Hal itu menyebabkan pergerakan data vaksinasi menjadi lambat di Kabupaten Trenggalek, Sabtu (09/07/2022).Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Trenggalek dr Saeroni membenarkan bahwa animo masyarakat tentang Covid-19 tidak seperti ketika awal-awal kemunculan.Kini, masyarakat merasa tidak lagi khawatir dan takut dengan Covid-19, apalagi pemerintah pusat sudah memberikan kebijakan boleh tidak memakai masker di luar ruangan.“Selain itu, fatality rate Covid-19 varian omicron ini rendah [dibandingkan varian delta], sehingga masyarakat merasa lebih aman,” ungkapnya, Sabtu (09/07/2022).Dampaknya, kata Saeroni, peminat vaksinasi Covid-19 menjadi berkurang. Indikasinya, berdasarkan rekapitulasi data vaksinasi sampai 7 Juli 2022, total warga Trenggalek yang mendapatkan vaksinasi 97,02 persen, dosis II 81,18 persen, dan booster [dosis III] 18,61 persen.Melalui data vaksin tersebut, Trenggalek sudah masuk level satu, karena dosis I menembus 84,29 persen, dosis II 74,48 persen, dan booster 19,06 persen.“Adapun vaksinasi dosis I untuk lanjut usia (lansia) sebesar 76,14 persen, dosis II 60,18 persen,” jelasnya.Data vaksinasi yang bergerak lambat terindikasi pada vaksinasi booster. Saeroni mengakuinya, vaksinasi tahap III ini memang sepi peminat.Namun, capaian vaksinasi booster yang rendah tidak cuma berada di Trenggalek, melainkan daerah-daerah lain juga sama. Indikasinya, hanya Mojokerja yang paling tinggi capaian vaksinasi booster, yakni 37,49 persen.“Tapi kebanyakan masih dibawah 20 persen. Dan, terendah di Pamekasan 7,30 persen,” ucapnya.Namun begitu, peminat vaksinasi yang rendah bukan berarti ketersediaan vaksin yang menipis. Menurut Saeroni, stok vaksin tersedia 3.380 vaksin di Trenggalek.Dengan stok itu, maka dropping vaksin ke puskesmas-puskesmas bisa mencapai 100 atau lebih.“Vaksinasi yang sekarang, masyarakat bisa datang langsung ke puskesmas. Cuma kadang yang datang perorangan, jadi perlu mengatur jadwal agar bisa vaksinasi secara berkelompok,” katanya.Vaksinasi secara berkelompok, menurut dia, sebagai antisipasi vaksin tidak sampai dibuang sia-sia. Pasalnya, setiap membuka satu botol vaksin, memerlukan enam orang atau lebih yang divaksin.“Sampai saat ini juga, belum laporan kasus vaksin yang kadaluarsa di Trenggalek,” ujarnya.