KBRT – Dalam upaya meningkatkan literasi digital masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur menggandeng Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Trenggalek untuk memperkuat penyebaran informasi yang edukatif, khususnya dalam situasi tanggap bencana. Kegiatan ini berlangsung di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Selasa (24/6/2025), dan diikuti oleh 100 peserta dari berbagai kelompok KIM.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Agus Cahyono, menyampaikan bahwa media sosial bisa menjadi alat efektif untuk mengedukasi masyarakat dalam menghadapi bencana, asalkan dikelola dengan bijak.
“Kemajuan media sosial dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan informasi serta antisipasi di waktu kebencanaan. Walaupun diskusi juga melebar sampai memanfaatkan media sosial untuk pemberdayaan masyarakat,” ujar Agus Cahyono yang menjadi narasumber dalam kegiatan.
Agus menegaskan pentingnya pelatihan lanjutan bagi anggota KIM agar mereka mampu menyediakan informasi yang akurat, edukatif, dan membangun kesadaran publik di tengah situasi darurat.
“Kalau bencana terulang, kesannya perhatian berkurang. Padahal bisa segera dilakukan kajian untuk mencari sumber bencana untuk segera dapat menentukan langkah strategis ke depannya,” terangnya.
Menurutnya, peningkatan kapasitas kelompok informasi masyarakat tidak hanya relevan untuk penanganan bencana, tetapi juga berdampak pada penguatan ekonomi desa, karena informasi yang benar bisa mendukung kebijakan dan kegiatan lokal secara tepat sasaran.
Sementara itu, Direktur Kabar Trenggalek, Trigus Dodik Susilo, menambahkan bahwa media lokal harus berperan aktif dalam membangun ketahanan informasi masyarakat. Menurutnya, kehadiran media bukan sekadar menyampaikan kabar, melainkan menjadi penyeimbang arus informasi digital yang kerap tidak tervalidasi, khususnya saat bencana melanda.
“Dalam situasi darurat, kecepatan informasi memang penting, tapi yang tak kalah penting adalah akurasi dan integritas informasi. Media lokal harus hadir bukan hanya sebagai penyampai kabar, tapi juga sebagai pemandu arah publik agar tidak terjebak disinformasi,” tegas Trigus usai mengikuti kegiatan literasi digital tersebut.
Ia menilai bahwa sinergi antara DPRD, pemerintah, media, dan KIM merupakan strategi penting untuk menciptakan komunitas yang cerdas bermedia dan tangguh menghadapi krisis.
“Kabar Trenggalek siap membuka ruang kolaborasi dengan KIM dan komunitas lokal lainnya, termasuk pelatihan menulis, verifikasi informasi, serta tata kelola konten yang sehat dan etis,” ungkapnya.
Lebih jauh, Trigus menekankan bahwa informasi dari warga desa selama bencana adalah bagian penting dari jurnalisme berbasis pengalaman, yang justru bisa memperkaya perspektif kebijakan jika dikemas dengan benar.
“Warga hari ini bukan hanya konsumen informasi, mereka juga produsen. Tantangannya adalah bagaimana membuat mereka paham cara menyampaikan informasi yang benar dan berdampak,” imbuhnya.
Melalui kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim dan Direktur Kabar Trenggalek mendorong agar KIM bisa menjadi agen literasi digital yang berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem informasi desa yang sehat, tangguh, dan responsif terhadap bencana.
Kabar Trenggalek - Pendidikan
Editor:Lek Zuhri