KBRT – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Trenggalek masih menghadapi kendala sertifikasi higienis. Dari hasil evaluasi, terdapat delapan dapur yang hingga kini belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Hal tersebut disampaikan oleh Saeroni, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Trenggalek sekaligus Wakil Satgas Penyelenggaraan Percepatan MBG.
“Dari evaluasi kemarin ada kurang lebih delapan yang belum memiliki SLHS. Ini akan kami tindak lanjuti pada hari Sabtu–Minggu dengan bimbingan teknis, agar bisa segera memenuhi pengajuan sertifikat,” jelasnya, Rabu (01/10/2025).
Saeroni menyebutkan, dari total dapur MBG yang ada, sebagian sudah beroperasi dan sebagian lainnya belum. Saat ini, menurutnya, jumlah dapur MBG yang beroperasi kurang lebih 23 unit.
Ia menegaskan bahwa pemenuhan persyaratan higienis menjadi prioritas utama, karena merupakan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Yang paling menonjol dari evaluasi kemarin adalah soal SLHS. Itu yang kami prioritaskan. Dapur pertama-tama harus memenuhi ketentuan tersebut sesuai pedoman dari pusat,” tambahnya.
Dengan langkah ini, pemerintah daerah menargetkan semua SPPG MBG di Trenggalek dapat memenuhi standar higienis sehingga makanan yang disajikan aman dan layak konsumsi bagi siswa.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Lek Zuhri