KBRT- Kebijakan bebas tiket masuk di kawasan Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, mendapat sorotan dari Komisi II DPRD. Program yang berlangsung sejak Agustus hingga Oktober 2025 itu dinilai belum memberikan dampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan.
Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Mugianto, mengungkapkan hasil pemantauan lapangan menunjukkan jumlah wisatawan justru kembali normal setelah tiga minggu pertama penerapan kebijakan tersebut.
“Setelah kami klarifikasi, ternyata tidak ada peningkatan pengunjung. Jadi bukan karena digratiskan, lalu wisatawan datang. Akibatnya, justru ada pengurangan PAD,” ujar Mugianto.
Menurutnya, sebelum kebijakan tersebut diberlakukan, Pantai Prigi mampu menyumbang PAD sekitar Rp200 juta hingga Rp300 juta per tahun. Dengan adanya program bebas retribusi, potensi pendapatan daerah dari sektor wisata berkurang signifikan.
Selain menyoroti kebijakan itu, Mugianto bersama jajaran Komisi II juga meninjau kondisi Pantai Karanggongso dan Pantai Simbaronce. Dalam kunjungan tersebut, pihaknya menemukan sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan, seperti area parkir bus yang ambles dan fasilitas kebersihan yang tidak terawat.
“Banyak fasilitas rusak. Padahal, di hari kerja saja masih banyak wisatawan datang. Tadi saya lihat ada delapan bus wisata. Ini menunjukkan potensi besar, tapi fasilitasnya harus dibenahi dan diperhatikan,” jelasnya.
Mugianto menambahkan, pendapatan dari kawasan wisata di sekitar Prigi dapat mencapai Rp4 miliar per tahun. Namun, tanpa perbaikan fasilitas dan peningkatan kebersihan, jumlah wisatawan berisiko menurun dalam jangka panjang.
“Kalau kita tidak memperbaiki fasilitas dan menata kawasan, lama-lama pengunjung akan berkurang. Pemerintah daerah harus berani mengalokasikan anggaran lebih besar untuk pembenahan destinasi wisata,” tegasnya.
Ia menilai alokasi anggaran pariwisata saat ini masih terlalu kecil, yakni sekitar Rp200 juta hingga Rp300 juta untuk kawasan Pantai Prigi dan sekitarnya.
“Dengan pendapatan sebesar itu, anggarannya terlalu kecil. Harus ada keseimbangan antara uang masuk dan dana untuk perawatan kawasan,” ujarnya.
Komisi II DPRD mendorong agar Dinas Pariwisata Trenggalek segera memperbaiki fasilitas penunjang seperti lahan parkir, pintu masuk tiket, dan menata area jogging track di sekitar ruko. Langkah ini diharapkan dapat mempercantik kawasan dan menarik lebih banyak wisatawan.
“Kalau fasilitas ditata, bersih dan nyaman, wisatawan pasti lebih banyak datang. Itu akan berdampak langsung pada peningkatan PAD daerah."
Kabar Trenggalek - Advertorial
Editor:Zamz















