KBRT - Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek wisata, terutama wisata diving. Perairan ini merupakan salah satu dari sepuluh perairan terbaik untuk diving di dunia. Bahkan, untuk saat ini bisa dibilang menduduki peringkat pertama dalam hal kelengkapan flora dan fauna bawah air.
Diving Spot di Raja Ampat terkenal unik dan sangat spesial. Ada manta point, Mike’s point, shark point, dan spot lain yang sama luar biasanya. Di manta point kamu bisa dengan mudah menemukan manta berdiameter 9 meter hilir mudik di dekatmu.
Selain itu, terdapat sisa pesawat karam peninggalan Perang Dunia II di beberapa diving site, seperti di Pulau Wai. Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) dan memiliki kekayaan serta keunikan spesies yang tinggi yaitu 1.104 jenis ikan, 699 jenis moluska (hewan lunak) dan 537 jenis hewan karang.
Tidak hanya ikan, Raja Ampat juga kaya akan keanekaragaman terumbu karang, hamparan padang lamun, hutan bakau, dan pantai tebing berbatu yang indah. Potensi menarik lainnya adalah pengembangan usaha ekowisata.
Ada beberapa kawasan terumbu karang dengan kondisi sangat baik yang persentase penutupan karang hidupnya hingga 90% yaitu Selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan, dan Kepulauan Wayag.
Tipe terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam, walaupun ada juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di Kampung Saondarek, ketika surut terendah, kamu bahkan bisa melihat hamparan terumbu karang tanpa menyelam.
Spesies unik yang bisa dijumpai di sini adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari manta. Juga ada ikan endemik Raja Ampat yaitu eviota raja, sejenis ikan gobbie. Di manta point di daerah Arborek Selat Dampier, kamu bisa menyelam ditemani manta ray jinak, seperti yang bisa ditemui di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, kamu bisa dikelilingi oleh ribuan ikan, termasuk tuna, giant trevalli, dan snapper. Pengalaman menegangkan akan kamu alami kalau bisa berenang dengan dikelilingi ikan barakuda, walaupun itu juga relatif tidak berbahaya, lain halnya kalau barakuda itu sendirian.
Hiu karang dan penyu juga bisa ditemui. Di beberapa tempat seperti Salawati, Batanta, dan Waigeo kamu bahkan bisa melihat dugong atau ikan duyung. Karena daerah ini terdiri dari banyak pulau dan selat sempit, sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang.
Hal ini memungkinkan untuk melakukan drift dive yaitu menyelam sambil mengikuti arus kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.
Raja Ampat memang surga bagi penyelam. Namun, bukan berarti wisatawan non penyelam tidak bisa menikmatinya. Kamu yang menyukai sejarah bisa melihat beberapa peninggalan bersejarah yang menarik. Di kawasan gugusan Pulau Misool ditemukan peninggalan prasejarah berupa cap tangan pada dinding batu karang.
Uniknya, cap-cap tangan itu berada sangat dekat dengan permukaan laut dan bukan di dalam gua. Menurut perkiraan, usianya sekitar 50.000 tahun dan menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari kawasan barat nusantara menuju Papua dan Melanesia.
Selain itu, Raja Ampat memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau karang nan memesona, dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek yang bisa dinikmati tanpa harus menyelam.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz