Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Meski Anggaran Cekak, Trenggalek Raih Peringkat 8 Green City Metric

Trenggalek naik ke peringkat 8 UI Green City Metric 2025, sukses wujudkan pembangunan berkelanjutan meski keterbatasan anggaran.

  • 03 Oct 2025 16:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Trenggalek raih peringkat 8 UI Green City Metric 2025.
    • Tahun lalu posisi 12 dan dinobatkan sebagai Peserta Baru Terbaik.
    • Visi berkelanjutan Net Zero Karbon masuk RPJD 2025–2045.

    KBRT – Kabupaten Trenggalek kembali menorehkan prestasi dalam ajang UI Green City Metric 2025. Tahun ini, Trenggalek berhasil meraih peringkat 8 nasional, naik dari posisi sebelumnya di peringkat 12.

    Tahun 2024 lalu, Trenggalek juga dinobatkan sebagai Peserta Baru Terbaik dalam kategori keberlanjutan (sustainability). Penilaian penghargaan ini mencakup enam aspek, yakni penataan tata ruang dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, tata kelola sampah dan limbah, tata kelola air, akses dan mobilitas, serta tata pamong.

    Ratna Sulistiyowati, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Trenggalek, mewakili Bupati saat menerima penghargaan tersebut.

    “Alhamdulillah, intinya kita di tahun ini mendapatkan penghargaan dari UI Green City Metric. Tahun ini kita di tingkat 8 untuk kabupaten yang pembangunannya berkelanjutan,” ucapnya, Rabu (2/10/2025).

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Ratna menyebut peningkatan ini menjadi motivasi baru bagi Trenggalek untuk terus mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan.

    “Kalau dulu kita di peringkat 12, menjadi pendatang baru terbaik pada saat itu. Ini merupakan salah satu penyemangat untuk kita lebih berbuat mewujudkan Kabupaten Trenggalek yang dengan visinya Net Zero Karbon, Berpendapatan Tinggi, dan Berdaya Saing Kolektif untuk RJPD 2025–2045,” imbuhnya.

    Ia menekankan pentingnya menjaga komitmen, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk keberlanjutan pembangunan. Namun, Ratna juga mengakui tantangan terbesar adalah soal pendanaan.

    “Pak Bupati selalu menyampaikan bahwa jangan keterbatasan anggaran dijadikan alasan untuk tidak bisa berinovasi. Justru dengan keterbatasan itu kita bisa berinovasi, yang hasilnya alhamdulillah juga diapresiasi pihak luar,” tutup Ratna.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Politik

    Editor:Lek Zuhri