Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Pemerintah Klaim Giant Sea Wall Lindungi 50 Juta Penduduk Pantai Utara Jawa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan Giant Sea Wall bisa melindungi 50 Juta penduduk Pantai Utara Jawa. Hal itu ia sampaikan dalam Seminar Nasional: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall), di Jakarta Pusat, Rabu (10/01/2024).Airlangga mengacu pada capaian pertumbuhan ekonomi nasional pada Q3-2023 lalu. Menurutnya, secara spasial seluruh wilayah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang positif dan mampu menunjukkan resiliensi.Pulau Jawa menjadi salah satu kontributor terbesar dalam PDB Nasional dengan share mencapai sebesar 57,12%. Angka tersebut sekaligus memperlihatkan Pulau Jawa sebagai salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi secara spasial.Di samping keunggulan tersebut, Pulau Jawa juga masih harus menghadapi sejumlah tantangan daya dukung dan daya tampung. Seperti ancaman erosi, abrasi, banjir, penurunan permukaan tanah (land subsidence) di sepanjang daerah Pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa. Terpantau, penurunan permukaan tanah bervariasi antara 1-25 cm/tahun, serta kenaikan permukaan air laut sebesar 1-15 cm/tahun di beberapa lokasi.“Studi JICA pertumbuhan di kawasan Pantura 20% dari GDP Indonesia dengan kegiatan industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata. Jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta, jadi yang terdampak 50 juta orang. Nah, tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat,” ujar Airlangga dilansir dari laman Kominfo RI.Airlangga mengatakan, beragam ancaman yang mengintai kawasan Pantura Jawa tentu akan mempengaruhi keberlangsungan aktivitas ekonomi. Serta, meningkatkan potensi bencana bagi jutaan penduduk yang berdiam di daerah tersebut.Selain itu, fenomena degradasi di Pantura Jawa yang tidak tertangani diperkirakan juga akan mengancam keberadaan dari 70 Kawasan Industri, 5 Kawasan Ekonomi Khusus, 28 Kawasan Peruntukan Industri, 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri. Serta berbagai infrastruktur logistik nasional seperti bandara, jalur kereta api, hingga pelabuhan.“Dengan seminar ini mudah-mudahan bisa di kick-off supaya ini skalanya bisa kita perbesar dan lebih masif lagi dan ini program yang sifatnya transformatif,” tandas Airlangga.Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengatakan pembangunan Giant Sea Wall dapat menjadi jawaban atas fenomena kenaikan permukaan laut, hilangnya tanah. Sekaligus, menjadi jawaban atas kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia yang masih mengenaskan.Prabowo berterima kasih atas seluruh kajian pembangunan Giant Sea Wall yang terus berlanjut. Ia telah menugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian lebih lanjut atas berbagai hal yang bisa dilakukan terkait dengan gagasan besar pembangunan Giant Sea Wall.“Saya ingin ini menjadi pembicaraan, topik diskusi kalangan akademisi, kalangan pengusaha, kalangan teknokrat, engineers-engineers Indonesia, mengajak melakukan pendalaman terhadap masalah ini,” terang Prabowo.