Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Mengenal Eco Driving, Prinsip Berkendara Ramah Lingkungan

  • 09 Mar 2025 17:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Eco driving adalah teknik berkendara sesuai prinsip ramah lingkungan. Dengan cara ini, akan menghemat pemakaian BBM (yang berarti penghematan uang), mengurangi emisi gas buang, dan mengurangi polusi udara.

    Ketiga hal yang bisa kita capai melalui penerapan prinsip-prinsip eco driving ini, bisa memangkas pengeluaran, sekaligus berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan di bumi tempat berpijak. 

    Dilansir dari buku Tips Berhemat Ala Emak Kreatif karya Keen Achroni, berikut prinsip eco driving yang ramah lingkungan.

    ADVERTISEMENT
    Migunani
    1. Jangan memanaskan mobil terlalu lama karena memboroskan bensin. Mesin mobil sekarang didesain untuk cepat panas.
    2. Jangan mengubah kecepatan secara tiba-tiba. Naikkan kecepatan secara perlahan. Jangan langsung tancap gas begitu mobil dinyalakan. Tunggu sekitar 5 detik sebelum mencapai 20 km/jam. Demikian pula sebaliknya, turunkan kecepatan secara perlahan.
    3. Usahakan menginjak gas seminim mungkin. Menyetirlah dengan kecepatan konsisten. Atur pada kecepatan tetap (40–50 km/jam), hindari mengebut karena menyetir dengan agresif bisa memboroskan 33 persen bensin dibandingkan kecepatan normal.
    4. Perhatikan tekanan ban mobil. Jika ban kurang angin, kelembaman kendaraan akan menurun sehingga dibutuhkan energi yang lebih banyak untuk bergerak. Ban yang kurang angin menambah konsumsi bensin sampai 3%, juga dapat membahayakan pergerakan mobil.
    5. Matikan mesin kendaraan kalau sedang menunggu atau berhenti lebih dari 30 detik. Menyalakan kembali mesin ternyata lebih sedikit menghabiskan energi dibanding kalau mesin dibiarkan menganggur selama 10 detik.
    6. Tukar gigi ke netral kalau akan berhenti di lampu merah. Hal ini juga berlaku untuk mobil matic. Kendarai mobil pada gigi tinggi dengan kecepatan rendah. Posisi gigi transmisi tinggi lebih hemat bahan bakar.
    7. Turunkan kecepatan di jalan menanjak.
    8. Jangan isi mobil dengan barang-barang berat karena beban berlebihan akan mempengaruhi aerodinamika mobil dan mengurangi efisiensi bahan bakar.
    9. Hindari pemakaian kendaraan untuk jarak dekat karena mesin yang dingin mengkonsumsi bensin 2 kali lipat lebih banyak.
    10. Rencanakan rute untuk menghindari bensin yang terbuang percuma gara-gara terjebak macet atau tersesat. Kombinasikan tujuan perjalanan, pergilah ke tempat tujuan terjauh terlebih dahulu. Antisipasi jalur jalan juga berguna untuk mencegah akselerasi tajam dan keharusan mengerem mendadak.
    11. Rawat kendaraan secara teratur. Lakukan servis berkala jika mobil sudah menempuh jarak 5.000 km, untuk memastikan keadaan mesin dalam kondisi baik. Cek tekanan angin ban. Ban yang kurang angin selain berbahaya juga boros bensin sampai 3% dan menambah emisi gas buang sampai 5%.
    12. Gunakan bensin beroktan tinggi. Pembakaran lebih sempurna dan bersih sehingga lebih hemat dalam jangka panjang. 

    Cara berkendara ramah lingkungan ini kelihatannya sangat sederhana dan mudah dilakukan. Namun, hasil penelitian dari Institute of Transportation Studies (ITS), Berkeley, California, menunjukkan bahwa eco driving dapat menghemat penggunaan bensin hingga 20%.

    Belum lagi dampak positifnya terhadap lingkungan. Masih ada manfaat dari menerapkan prinsip-prinsip eco driving. Eco driving ternyata berdampak pula pada peningkatan keselamatan (safety), baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Sebab, cara berkendara ini menuntut untuk lebih berhati-hati dijalan dan tidak agresif.

    Secara psikologis pun kita dilatih untuk sabar dan mampu mengontrol emosi ketika berada di jalan. Sedangkan jika bermotor, prinsip-prinsip ini masih berlaku juga dan disebut prinsip-prinsip eco riding. Tekniknya sama, tujuan sama, dan manfaatnya pun tidak beda.

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf