Pertandingan antara Indonesia melawan Laos yang berakhir seri 3-3 dalam laga Grup A Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo menunjukkan ironi lini pertahanan Indonesia. Di satu sisi, pemain bertahan Indonesia berhasil mencetak tiga gol ke gawang Laos, dengan Muhammad Ferrari mencetak dua gol lalu Kadek Arel menambahkan satu gol.
Namun, di sisi lain, lini pertahanan Indonesia juga menunjukkan kelemahan yang fatal. Tiga gol Laos ke gawang Indonesia berawal dari Kesalahan penempatan dan komunikasi antara bek dan kiper pada menit ke-25. Kelalaian pemain sayap kanan Indonesia pada menit ke-42. Lalu, kesalahan pemain bek tengah Indonesia dalam menghadapi tekanan pemain Laos pada menit ke-65.
Kesalahan ini disoroti oleh pengamat. Mengutip medcom.com, pengamat sepak bola Akmal Marhali menyoroti perombakan lini belakang timnas dengan memasang dua pemain debutan; Daffa Fasya sebagai penjaga gawang dan Kakang Rudianto sebagai bek. Sementara di lini tengah, Shin Tae Yong memasang Rayhan Hannan.
"Karena eksperimen ini, game plan tak berjalan dengan baik, bahkan pemain tampak sangat gugup," kata Akmal.
Hasil imbang ini merupakan seri ke-2 sepanjang sejarah, dalam 10 kali pertemuan. Bahkan, sebelumnya Indonesia menang 5-1 atas Laos pada Piala AFF 2021.
Akmal berharap pelatih Indonesia melalukan evaluasi menyeluruh. "Melawan Vietnam nanti, saya berharap pemain bisa tampil lepas," katanya.
Shin Tae Yong menyesali kegagalan meraih kemenangan melawan Laos. Dia meminta maaf kepada supporter Indonesia.
"Kita harus segera memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut agar tidak terulang kembali," kata pelatih Indonesia seperti dikutip dari situs resmi PSSI.
Pertandingan melawan Vietnam pada Minggu (15/12/2024) menjadi ujian berat bagi Indonesia. Dengan kelemahan di lini pertahanan, Indonesia harus berhati-hati agar tidak kebobolan banyak gol. Indonesia harus memperkuat pertahanan dan meningkatkan koordinasi antar pemain.
Editor:Danu S