KBRT - Cancel culture adalah aksi boikot yang dilakukan oleh sejumlah penggemar ketika aktor, aktris, idol, dan public figure lainnya bermasalah. Aksi ini kerap dilakukan di Korea Selatan. Dampaknya, sejumlah proyek batal tayang juga menjadi biang kegagalan artis di dunia entertainment.
Aksi ini mengakibatkan kerugian signifikan bagi artis di Korea Selatan. Namun, banyak pula yang diuntungkan dari cancel culture. Aksi ini dilakukan untuk menekankan pentingnya public figure yang baik, beretika, dan menghargai penggemar atau penonton.
Di Korea Selatan, tidak banyak public figure yang akhirnya bisa kembali ke dunia entertainment, namun kebanyakan memilih untuk tidak kembali ke dunia entertainment. Mereka tak mampu menghadapi kemarahan publik atas masalah di masa lalu.
Cancel culture ini rupanya turut diterapkan oleh penggemar K-drama maupun K-pop terhadap film remake A Business Proposal yang diperankan oleh Ariel Tatum dan Abidzar Al-Ghifari.
Aksi boikot terjadi sebelum penayangan film ini di bioskop imbas pernyataan salah satu pemainnya, Abidzar Al-Ghifari, yang mengaku hanya menonton satu episode dari serial A Business Proposal Korea Selatan. Pernyataan ini membuat penggemar berang lantaran film ini merupakan remake dari webtoon dan serial A Business Proposal dari Korea Selatan.
Alih-alih meminta maaf karena pernyataannya yang terkesan tidak memahami konsep remake, Abidzar Al-Ghifari kembali membuat pernyataan, dimana ia menyebut penggemar k-drama adalah fans fanatik.
Stigma fans fanatik ini sendiri merujuk pada perilaku obsesif, konsumtif, dan agresif kepada orang lain yang mengkritik idolanya. Namun penggemar dengan stigma ini juga memiliki kekuatan untuk memboikot karya kontroversial.
Stigma ini tidak melekat begitu saja kepada penggemar K-drama di Indonesia. Penonton Indonesia sudah menonton drama Korea Selatan sejak tahun 2000. Hingga saat ini, K-drama tidak hanya menjadi hiburan semata, penggemar K-drama belajar mengenai perbedaan akting aktor dan aktris dari Korea Selatan yang realistis karena dilakukan setelah menjalani pelatihan dan riset mendalam.
Penggemar K-drama di Indonesia menyadari perubahan signifikan para aktor dan aktris dari Korea Selatan dari satu drama dengan drama lain yang diperankan oleh orang yang sama. Hal ini dapat dilihat dari cara berjalan, tone suara, penampilan, dan cara menatap. Hal inilah yang membuat penggemar k-drama tidak bosan menonton drama yang diperankan oleh orang yang sama.
Adanya pernyataan salah satu pemain A Business Proposal versi Indonesia, penggemar A Business Proposal versi Korea Selatan sendiri kecewa dengan kurangnya profesionalitas para pemain A Business Proposal versi Indonesia daripada sekedar fanatisme terhadap versi aslinya.
Sejak pernyataan ini viral di media sosial, seruan boikot film A Business Proposal versi Indonesia terus digaungkan hingga film ini mendapat rating 1.1/10 di IMDb per tanggal 10 Februari 2025.
Sejak ditayangkan pada 6 Februari 2025 lalu di bioskop, film ini tinggal tayang di 7 bioskop di Jabodetabek yakni di Cinema Kelapa Gading XXI, Plaza Indonesia XXI, Plaza Senayan XXI, Pondok Indah 1XXI, Puri XXI, Bintaro XChange XXI, dan Mega Bekasi XXI dan ditonton tidak lebih dari 7000 penonton.
Kabar Trenggalek - Hiburan