Para pecinta game di Trenggalek, sudah melihat cuplikan game Black Myth: Wukongyang ramai di media sosial? Seru sekali, bukan?
Black Myth: Wukong dikembangkan oleh studio game asal China bernama Game Science, dan game ini terinspirasi dari cerita klasik Journey to the West (Perjalanan ke Barat), yang mengisahkan perjalanan seorang biksu dan tiga muridnya mencari kitab suci ke Barat. Namun, Black Myth: Wukong membawa cerita ke arah yang berbeda.
Alih-alih menceritakan perjalanan yang telah usai, game ini berfokus pada kehidupan setelah misi Perjalanan ke Barat selesai. Sun Wukong yang ada di dalam game bukanlah Sun Wukong yang kita kenal dari kisah aslinya, melainkan penerusnya, raja kera dari Gunung Huaguo.
Dalam cerita ini, Wukong memilih untuk meninggalkan kahyangan dan kembali hidup di bumi, tempat asal leluhurnya. Namun, keputusan ini membuatnya harus berhadapan dengan perintah para dewa yang menginginkannya tetap di kahyangan.
Dalam upayanya untuk mendapatkan kekuatan seperti yang dimiliki oleh pendahulunya, Sun Wukong, ia harus menghadapi berbagai musuh dari masa lalu leluhurnya.
Salah satu fitur menarik dalam game ini adalah pemain dapat memilih akhir dari cerita Black Myth: Wukong, memberikan kebebasan kepada pemain untuk menentukan nasib karakter utamanya.
Game ini dipenuhi dengan petualangan seru dan elemen mitologi China yang kental, menawarkan pengalaman bermain yang mendalam bagi para pemain.
Black Myth: Wukong tidak hanya sukses di Asia, tetapi juga mendunia. Dengan lebih dari 18 juta kopi terjual di Eropa dan Amerika, game ini terus mendapatkan perhatian dan popularitas yang semakin meningkat.
