Antibiotik PMK Milik Disnak Trenggalek Ludes, Peternak Rogoh Kocek Pribadi
Kabar Trenggalek - Peternak Trenggalek harus menelan pil pahit saat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda hewan kaki empat peliharaanya. Kendati antibiotik sebagai obat sementara PMK milik Dinas Peternakan (Disnak) Trenggalek ludes habis, Senin (04/07/2022).Ririn Hari Setiani, Kasi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner, Disnak Trenggalek, mengungkapkan keadaan saat ini bahwa obat antibiotik PMK yang diberikan kepada ternak terpapar PMK nihil di Trenggalek.Papar Ririn, untuk ketersediaan antibiotik masih sekedar wacana. Karena untuk saat ini Antibiotik masih dipesankan dari pabriknya dan pada akhir Juli 2022 antibiotik itu akan tiba di Trenggalek."Masih dipesankan dari pabrik dan juga anggaran 450 juta dari BTT masih belum bisa dicairkan karena terkendala SIPD," katanya.[caption id="attachment_16270" align=aligncenter width=1599] Pemberian vaksin PMK kepada sapi di Trenggalek/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Kelangkaan antibiotik itu membuat peternak selama satu minggu dihadapkan ancaman kematian hewan. Karena antibiotik satu-satunya obat penangkal tidak bisa dicari."Toko lokal tidak ada, kemarin petugas mencarikan peternak hingga Kabupaten Blitar," jelasnya.Sementara, peternak harus merogoh kocek sendiri untuk membeli antibiotik. Subsidi pembelian antibiotik itu masih belum nampak dikucurkan oleh Disnak Trenggalek."Tidak ada uang gantinya, beli mandiri semua," ujarnya.Ririn mengabarkan bahwa selama ini tingkat paparan PMK di Trenggalek didominasi oleh hewan sapi perah. Katanya sapi perah memiliki tingkat paparan yang tinggi dibanding sapi potong dan kambing."Sapi perah kekebalan tubuhnya sangat rentan terpapar. Kalau kambing justru tidak menunjukkan tanda-tanda bisa positif PMK dan sementara 1 temuan kambing terpapar di Trenggalek," tandasnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow