Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

4 Spesies Kopi Terbesar di Dunia, Salah Satunya di Gunung Sengunglung Trenggalek

Kopi khas Sengunglung: spesies kopi robusta dengan biji kopi kecoklatan.

  • 03 Feb 2025 12:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Racikan kopi khas Gunung Sengunglung kian melengkapi daya tarik untuk mendaki  di gunung yang terletak di Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Teenggalek. 

    Kopi yang jadi andalan warga Kecamatan Dongko ini menjadi salah satu andalan komoditas di Trenggalek yang bisa dinikmati pecinta kopi. Kopi khas Gunung Sengunglung merupakan spesies kopi robusta dengan biji kopi berwarna kecoklatan dan cenderung lebih terang.

    Selain kopi robusta khas Sengunglung, kopi memiliki banyak spesies dan terdapat 4 spesies yang menyumbang produksi komersial terbesar di dunia. 

    Dilansir dari buku Kompedium Penyakit-penyakit Kopi karya Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D berikut spesies kopi terbesar di dunia, termasuk kopi robusta yang ada di Sengunglung.

    Coffea Arabica (Kopi Arabika)

    Kopi arabika menghasilkan lebih dari 70 persen produksi kopi komersial di seluruh dunia. Spesies ini adalah spesies utama dari kopi yang ditanam di Amerika Selatan dan Tengah serta di Afrika Tengah dan Timur. Selain itu, juga banyak ditanam di daerah lain bersama dengan kopi robusta.

    Tanaman dapat toleran terhadap suhu lebih rendah, tetapi tidak toleran terhadap suhu beku. Kopi arabika berbentuk oval, panjang sekitar 1 cm dengan biji pipih.

    Dua varietas kopi arabika  paling terkenal adalah “Typica”  dan “Bourbon.” Dari dua varietas ini banyak subvarietas, kultivar, dan hibrida yang telah dikembangkan.

    Kopi arabika pada umumnya dianggap menghasilkan kopi dengan kualitas lebih baik dan rasanya lebih enak daripada kopi robusta. Sebagian besar kopi gourmet  dibuat dari kopi arabika. Kopi arabika yang terkenal termasuk Supremo Kolombia, Sidamo Ethiopia, Gunung Biru Jamaika, Tarrazú, Kosta Rica, dan Antigua Guatemala.

    Coffea Canephora (Kopi Robusta)

    Kopi robusta sebenarnya adalah salah satu dari dua varietas utama spesies Coffea canephora. Kopi robusta menyumbang hampir 30% dari produksi kopi komersial, hampir semua produksi kopi yang bukan arabika. Kopi robusta dominan ditanam di Asia Tenggara dan Afrika Barat. Tidak mengherankan jika Gunung Sengunglung memiliki kopi jenis ini.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kopi robusta memiliki rasa yang lebih pahit daripada kopi arabika, serta kadar kafein  40­-50% lebih tinggi. Robusta adalah tanaman yang kuat, tahan terhadap Hemileia vastatrix, penyakit buah kopi, dan penyakit lain yang rentan terhadap kopi arabika.

    Tanaman kopi robusta menghasilkan biji kopi lebih banyak daripada tanaman kopi arabika. Kopi robusta  sering digunakan dalam campuran espresso Italia tradisional. Namun, kopi robusta lebih sering digunakan dalam campuran kopi yang lebih murah sebagai pengganti kopi arabika.

    Kopi Liberika

    Spesies tanaman kopi liberika (Coffea liberika) menempati urutan ketiga di antara kopi yang diproduksi secara komersial setelah kopi arabika (Coffea arabica termasuk kopi Bourbon Heirloom varietal dan kopi Typica) dan kopi robusta (Coffea canephora varian robusta), tetapi lebih dari excelsa.

    Tanaman kopi liberika tumbuh terutama di Afrika Barat dan Malaysia, tetapi tidak tumbuh secara luas seperti tanaman kopi arabika atau tanaman kopi robusta karena karakteristik rasa dan aroma liberika pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan varietas kopi lainnya.

    Kopi Excelsa 

    Excelsa adalah varietas kopi yang populer, sering dibingungkan dengan biji kopi liberika dan robusta karena rasanya yang serupa. Diakui secara ilmiah sebagai Coffea dewerti, excelsa berkontribusi terhadap 7 persen produksi kopi di seluruh dunia.

    Biji kopi excelsa  memiliki rasa khas yang mengingatkan pada kue tart atau buah yang matang. Serbuk kopi excelsa digunakan bersama dengan robusta dan arabika.

    Excelsa baru-baru ini diakui sebagai varietas liberika dengan nama ilmiah Coffea liberika varian dewevrei. Di Indonesia, kopi excelsa dibudidayakan secara terbatas di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah gambut yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Kopi excelsa  termasuk tanaman kopi yang cepat menghasilkan, dalam kurun 3,5 tahun buahnya sudah dapat dipanen.

     

    Kabar Trenggalek - Trenggalekpedia

    Editor:Danu S

    ADVERTISEMENT
    journey scarpes