Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Cuaca Ekstrem, 10 Kecamatan di Trenggalek Miliki Potensi Bencana Alam

Kubah Migunani

Kabar Trenggalek - Beberapa pekan terakhir cuaca di Trenggalek ekstrem. Guyuran hujan dengan intensitas sedang dan tinggi terjadi, bahkan hujan dengan durasi lama, Kamis (06/10/2022). 

Cuaca ekstrem disebut juga mengakibatkan di Kecamatan Watulimo serta Bendungan, mengalami longsor dan banjir. Masyarakat mulai meningkatkan kewaspadaan. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek berdasarkan kejadian bencana alam dari sebelum-sebelumnya merekap sebanyak 10 kecamatan di Trenggalek miliki potensi bencana alam. 

Bahkan potensi tanah longsor berada di 45 desa yang terletak di 10 kecamatan yang ada di Trenggalek. Titik rawan longsor itu berada di Kecamatan Panggul, Munjungan, Dongko, Pule, Kampak, Tugu, Watulimo, Bendungan, Trenggalek dan Durenan.

Berikut rincinya 45 Desa Dari 10 Kecamatan yang milik potensi bencana alam: 

1. Kecamatan Panggul

Desa Ngrencak, Desa Terbis, Desa Kertosono, Desa Depok, Desa Karangtengah.

2. Kecamatan Munjungan

Desa Sobo, Desa Bendoroto.

3. Kecamatan Dongko

Desa Pringapus, Desa Siki, Desa Sumberbening.

4. Kecamatan Pule

Desa Joho, Desa Jombok, Desa Karanganyar, Desa Kembangan, Desa Pakel, Desa Pule, Desa Puyung, Desa Sidomulyo, Desa Sukokidul, Desa Tanggaran.

5. Kecamatan Kampak

Desa Karangrejo, Desa Ngadimulyo, Desa Timahan.

6. Kecamatan Tugu

Desa Gading, Desa Nglinggis, Desa Prambon, Desa Pucanganak.

7. Kecamatan Watulimo

Desa Dukuh, Desa Gemaharjo, Desa Karanggandu.

8. Kecamatan Bendungan

Desa Botoputih, Desa Dompyong, Desa Surenlor, Desa Masaran, Desa Sumurup, Desa Depok, Desa Srabah, Deda Sengon

9. Kecamatan Trenggalek

Desa Dawuhan, Desa Parakan, Desa Sumberdadi, Desa Ngares.

10. Kecamatan Durenan

Desa Gador, Desa Pakis, Desa Semarum.

BPBD Trenggalek mengidentifikasi 45 desa rawan tanah longsor itu berdasarkan data sebaran kasus longsor yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspitasari menghimbau kepada masyarakat tetap waspada akan potensi bencana alam, utamanya rumah warga yang berdampingan dengan tebing rawan longsor. 

"Tetap waspada, lebih baiknya mencari tempat aman jika hujan berjam-jam melanda sekitar daerah rawan longsor," ujarnya. 

Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *