Kabar Trenggalek - Masyarakat Indonesia hidup berdampingan satu sama lain. Tapi, masyarakat Indonesia tak terpisah dengan makhluk yang dianggap ada, namun tidak kelihatan. Nah, makhluk apakah itu?
Jadi begini, masyarakat Jawa biasanya menyebut hantu atau 'Dedemit'. Ada banyak nama hantu di Jawa Timur.
Di Indonesia tak kalah banyak nama hantu, yang konon mulai dari yang lucu seperti 'tuyul' hingga menyeramkan seperti 'wewe gombel' itu semua ada di daerah jawa.
Sebelumnya, artikel ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi manusia yang tidak percaya hantu. Namun, artikel ini kami bahas sebagai wawasan dan tidak untuk dipercayai.
Ada banyak jenis hantu memedi di Jawa. Di antaranya genderuwo, wewe, banaspati, dan lampor. Mau tahu selengkapnya? Ini dia 17 jenis hantu memedi Jawa:
Daftar Isi [Show]
1. Thongthong Sot
Thongthong Sot adalah hantu berbadan manusia berkepala hewan. Hantu ini akan menggoda orang-orang yang menduduki jabatan, tetapi hatinya tidak bersih. Itulah sebabnya, suatu saat hantu ini bisa mengganggu kursi yang diduduki pejabat kotor.
Kalau pejabat tadi melembur pekerjaan dan ternyata seorang koruptor besar, kursinya akan digoyang-goyangkan. Kursi tadi dapat juga diberi sebaran duri hingga menyebabkan luka yang duduk.
2. Citnonong
Citnonong adalah hantu semacam tuyul. Kepalanya nonong. Dia sering mengganggu orang yang bekerja apa saja. Wataknya usil.
3. Lampor
Lampor adalah hantu yang keluar pada malam hari. Hantu ini terus berjalan dan amat banyak. Dari kejauhan tampak seperti barisan orang membawa lampu (oncor). Nyala lampu itu hilang sesaat kemudian muncul lagi. Begitu seterusnya.
Hantu ini memang tampak di kejauhan. Jika didekati, hampir tak ada apa-apa. Biasanya hantu lampor merupakan prajurit hantu.
4. Lelepah
Lelepah adalah hantu kurus dan agak tinggi. Dia gemar makan ikan mentah. Karena itu sering dijuluki dengan ungkapan, "Lelepah pakanane iwak mentah." Itulah sebabnya kita dilarang memakan daging mentah. Sebab, daging mentah itu menjadi kesukaan lelepah.
Dia juga gemar di dapur. Karena itu, kalau ada orang Jawa yang mempunyai hajat (ewuh), biasanya dibuatkan sesaji klacen yang di dalamnya harus dilengkapi irisan daging mentah.
5. Glundhung Pringis
Glundhung Pringis adalah hantu berkepala, tanpa perut, dan berekor usus. Kepala botak itu menggelinding seperti buah kelapa. Orang yang melihat hantu ini akan terperanjat dan menjerit. Jika kejiwaan seseorang tak tahan, akan jatuh sakit. Hantu ini sebenarnya tak akan menyakiti, melainkan hanya menakut-nakuti.
6. Umbel Molor
Umbel Molor adalah hantu malam hari yang menakut-nakuti anak-anak. Hantu ini sekadar mempertontonkan kotoran dari hidung saja. Kadang-kadang kalau diganggu juga balik mengejar.
7. Jerangkong
Jerangkong adalah hantu yang berupa tengkorak dan tulang. Ia berjalan-jalan di kegelapan. Hantu ini merupakan bentuk perubahan wujud dari orang tua yang dibunuh anaknya. Jerangkong akan menampakan diri kepada anak cucu. Dia hanya tampak sekejap.
Tugasnya melulu menakut-nakuti anggota keluarganya, terlebih si pembunuh. Yang unik, dia mau membangunkan orang tidur dan menggoda. Bahkan, hantu ini bisa memadamkan listrik dan berjalan di kegelapan.
8. Welwok
Welwok adalah hantu dari perubahan roh ibu hamil yang meninggal secara tak wajar. Kalau ada ibu hamil yang tercebur ke sungai, minum racun tikus, dan dibunuh orang lain, akan menjadi hantu ini.
Hantu ini sangat berbahaya karena akan berusaha balas dendam. Wujudnya wanita yang hanya mengenakan pakaian setengah badan dan agak kotor.
9. Ongklek-Ongklek
Ongklek-ongklek, hantu malam hari yang juga menempati pohon dekat kuburan. Hantu ini sering mengayun-ayunkan pohon untuk menakut-nakuti orang lewat.
Ayunan tadi sampai bersuara: "klek-klek-klek". Bahkan, kalau yang diayunkan pohon bambu, akan dirobohkan ke tanah, lalu dikembalikan lagi. Begitu seterusnya.
10. Thethekan
Thethekan adalah hantu berwujud raksasa kecil berkepala kera. Sesuai namanya, dia sering memanjat pohon-pohon dan menabuh tambur serta kentongan di malam hari.
Tabuh-tabuhan itu digunakan untuk menakut-nakuti orang lewat. Sesekali, ia juga melemparkan potongan-potongan kayu ke belakang atau ke depan orang lewat.
11. Banaspati
Banaspati adalah hantu berkepala api yang menyala terus-menerus. Wujudnya raksasa besar. Dia berjalan menggunakan kedua tangan, posisi kepala terbalik, kaki di atas. Yang melihat akan segera takut dan menghindari api.
12. Kemamang
Kemamang adalah hantu yang berupa pijaran api banyak sekali pada suatu tempat. Api akan tampak pada kejauhan, kira-kira 1 km. Namun ketika didekati, api tersebut berpindah-pindah tempat.
Kadang-kadang di belakang orang yang melihat, kadang di depannya, di samping, dan seterusnya. Hantu ini akan hilang dengan sendirinya ketika yang melihat sampai di rumah atau tujuan.
13. Wewe
Wewe tergolong hantu tua. Ia merupakan istri genderuwo. Dia sering menggendong anak kecil dan menempati suasana sepi dan gelap. Biasanya ia gemar memakai pakaian serba putih.
Wewe akan menyambar anak-anak yang berjalan sendirian di waktu sore. Wewe semacam ini dinamakan wewe putih atau wewe gombel.
14. Genderuwo
Genderuwo memiliki postur tubuh yang amat besar, berwarna hitam kemerah-merahan. Di kalangan masyarakat Jawa, ia dikenal sebagai "hantu mesum" atau "hantu hidung belang". Disebut demikian karena kegemarannya menggoda perempuan.
Terutama ibu-ibu rumah tangga yang kesepian. Kegemaran genderuwo adalah berkeliaran malam hari. Tempat sepi, pohon besar, batu yang berair adalah kesukaannya.
15. Pocong
Hantu ini seperti arwah gentayangan orang barusan meninggal, bentuknya mengenakan kain putih dan matanya merah. Pocong biasanya mengeluarkan bau amis dari dalam tubuhnya.
16. Tuyul
Tuyul dalam mitologi pulau Jawa dan sekitarnya, adalah makhluk halus berwujud orang kerdil atau anak kecil dengan kepala gundul, yang dipercaya dapat mencuri uang untuk tuannya. Mitos mengenai setan gundul pencuri uang sudah ada sejak tahun 1890-an. Namun istilah tuyul baru muncul sekitar tahun 1929 setelah krisis ekonomi Depresi Besar.
Tuyul merupakan mitos yang banyak dipelajari oleh sejarawan karena masih dipercaya oleh masyarakat modern sampai sekarang. Sejarawan berpendapat bahwa awalnya tuyul muncul akibat kesenjangan sosial antara kalangan masyarakat yang agraris dengan tuan tanah dan pedagang, dan bantuan makhlus halus dianggap sebagai cara paling mudah untuk menjelaskan segala urusan perniagaan yang semakin rumit bagi rakyat di perdesaan yang masih tradisional.
17. Gulung Kloso
Hantu Gulung Kloso atau Gulung Tikar konon menghuni sungai dengan cara menyamar seperti alas tikar. Orang-orang yang melintas dengan perahu atau berenang di dekatnya maka akan dihisap darahnya, setelah tewas ia akan melepaskan sang korban kembali.
Keberadaan hantu Gulung Kloso diyakini dapat dilihat dari permukaan air yang terlihat tenang namun air di bagian bawahnya terlihat bergulung. Permukaan air tenang itu juga terkadang tampak seperti memiliki alas di atasnya. Itulah 17 nama hantu di Jawa Timur. Menurut Anda, hantu mana yang paling menakutkan?