Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Vivo G3, Desain Sederhana Baterai Jumbo

  • 25 Aug 2025 11:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Vivo menghadirkan Vivo G3, gebrakan di segmen smartphone entry-level. Ponsel terbaru ini resmi dirilis di Tiongkok sebagai penerus Vivo G2 yang sebelumnya meluncur pada Januari 2024. Berbeda dengan pendahulunya, Vivo G3 hadir dengan baterai jumbo 6.000 mAh, dukungan fast charging 44W, serta performa tangguh berkat chipset MediaTek Dimensity 6300.

    Dengan harga mulai dari CNY 1.499 atau sekitar Rp3,3 juta, Vivo mencoba memberikan solusi bagi pengguna yang membutuhkan ponsel terjangkau dengan daya tahan baterai panjang. Kehadiran Vivo G3 diprediksi akan menjadi penantang serius di kelas entry-level 5G, terutama menghadapi kompetitor kuat seperti Redmi, Realme, dan Samsung Galaxy seri A.

    Vivo G3 hadir dengan desain sederhana namun tetap modern. Dimensi ponsel ini tercatat 167,3 x 76,95 x 8,19 mm dengan bobot sekitar 204 gram. Meski menggunakan baterai besar, Vivo berhasil menjaga ketebalannya agar tetap nyaman digenggam. 

    Pada bagian depan, terdapat layar LCD IPS berukuran 6,74 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1600 piksel). Meski belum Full HD+, layar ini tetap nyaman untuk konsumsi multimedia berkat dukungan refresh rate 90Hz, yang membuat transisi animasi terasa lebih halus.

    Panel LCD pada Vivo G3 juga sudah mendukung tingkat kecerahan yang cukup baik, sehingga masih nyaman digunakan di luar ruangan. Bagi pengguna entry-level, kombinasi layar besar dan refresh rate tinggi merupakan nilai tambah yang jarang ditemui di kelas harga ini.

    Sektor dapur pacu Vivo G3 diperkuat oleh chipset MediaTek Dimensity 6300, sebuah prosesor kelas menengah bawah yang mendukung jaringan 5G. Chipset ini diproduksi dengan fabrikasi 6nm sehingga lebih efisien dalam konsumsi daya sekaligus menjaga performa tetap stabil.

    Konfigurasi CPU Dimensity 6300 terdiri dari 2x Cortex-A76 (2,4 GHz) untuk performa utama dan 6x Cortex-A55 (2,0 GHz) untuk efisiensi daya. Sementara di sisi GPU, chipset ini membawa Mali-G57 MC2, yang cukup memadai untuk gaming ringan hingga menengah seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, atau Free Fire.

    Vivo G3 hadir dengan dua varian RAM dan penyimpanan yaitu 6GB RAM + 128GB storage dan 8GB RAM + 256GB storage. Penyimpanan internalnya menggunakan standar UFS 2.2, yang menawarkan kecepatan baca/tulis lebih baik dibanding eMMC. Vivo juga masih menyertakan opsi ekspansi penyimpanan melalui slot microSD.

    Dengan kombinasi ini, Vivo G3 mampu menjalankan multitasking dengan cukup baik, walau tentu belum bisa menandingi smartphone flagship atau kelas mid-range premium.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Dari sisi fotografi, Vivo G3 membawa konfigurasi kamera yang cukup sederhana yaitu kamera utama 13 MP dan kamera depan 5 MP. Meski terbilang minimalis, kamera utama Vivo G3 masih cukup untuk kebutuhan dokumentasi sehari-hari seperti memotret makanan, foto outdoor, maupun video singkat. Kamera depannya pun sudah memadai untuk video call atau selfie sederhana.

    Namun, jika dibandingkan dengan ponsel lain di kelas Rp3 jutaan, kamera Vivo G3 memang tidak terlalu menonjol. Sebagian besar pesaing di segmen ini sudah menyertakan kamera ganda dengan sensor tambahan, bahkan ada yang membawa lensa ultrawide atau makro.

    Kelebihan Vivo ada pada optimalisasi software kamera, di mana algoritma AI bawaannya mampu meningkatkan hasil foto dengan penyesuaian warna dan pencahayaan otomatis.

    Salah satu keunggulan terbesar Vivo G3 adalah baterainya yang sangat besar, yaitu 6.000 mAh. Kapasitas ini lebih tinggi dibanding rata-rata smartphone entry-level lain yang biasanya hanya membawa baterai 5.000 mAh. 

    Vivo mengklaim bahwa baterai G3 mampu bertahan hingga 2 hari penggunaan normal, bahkan bisa lebih hemat jika dipakai untuk aktivitas ringan seperti browsing atau media sosial.

    Selain itu, Vivo G3 sudah mendukung teknologi fast charging 44W, yang membuat pengisian daya terasa lebih praktis. Dalam pengujian internal Vivo, pengisian dari 0% ke 50% dapat dicapai hanya dalam waktu sekitar 35 menit. 

    Dengan kombinasi baterai jumbo dan pengisian cepat, Vivo G3 menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang membutuhkan smartphone dengan daya tahan luar biasa, terutama pekerja lapangan, pelajar, maupun gamer kasual.

    Vivo G3 menggunakan sensor sidik jari kapasitif yang terletak di tombol power di sisi kanan. Posisi ini cukup ergonomis dan responsif, memungkinkan pengguna membuka kunci perangkat dengan cepat. Selain itu, Vivo tetap menyertakan opsi Face Unlock berbasis kamera depan, meskipun tingkat keamanannya tentu tidak sekuat sensor biometrik lanjutan.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Teknologi

    Editor:Zamz