KBRT – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menggelar Musyawarah Inovasi Daerah (Musanova) 2025 di Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Acara tersebut menjadi wadah berbagi gagasan inovatif antarperangkat daerah, lembaga pendidikan, pelaku usaha, komunitas, dan media. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan Katulistiva Award 2025, ajang penghargaan bagi inovator daerah.
Kepala Bappedalitbang Trenggalek, Ratna Sulistyowati, dalam laporannya menyampaikan bahwa Musanova merupakan forum kolaboratif untuk menumbuhkan budaya inovasi lintas sektor.
“Musanova bertujuan menggali dan mengembangkan ide inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendorong pembangunan Trenggalek yang maju dan berdaya saing,” ujar Ratna.
Ratna menuturkan, kompetisi Katulistiva Award tahun ini mencatat 401 inovasi dari 110 lembaga, terdiri atas 87 inovasi perangkat daerah, 88 inovasi kecamatan, 36 inovasi lembaga kesehatan, dan 190 inovasi dari lembaga pendidikan.

“Penilaian dilakukan menggunakan Inovasimeter untuk mengukur kematangan dan dampak inovasi. Semua karya ini akan menjadi bagian penting dalam pelaporan Indeks Inovasi Daerah tahun 2026 dan kompetisi Inotek Award Jawa Timur,” jelasnya.
Selain ajang penghargaan, Bappedalitbang juga menampilkan berbagai inisiatif seperti Aplikasi CLIMATE, Rencana Induk IPTEK Daerah, dan Kalindra, kalender digital inovasi yang mengintegrasikan seluruh kegiatan riset dan inovasi di Trenggalek.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa inovasi menjadi semangat utama reformasi birokrasi menuju Trenggalek Sustainable City 2030.
“Sejak 2021 hingga 2024, Trenggalek selalu masuk kategori ‘Sangat Inovatif’. Tahun 2025, skor Indeks Inovasi Daerah kita mencapai 82,28, dan kami optimis bisa menjadi Kabupaten Terinovatif,” ungkap Edy.
Ia menilai, inovasi bukan hanya ide di atas kertas, tetapi langkah nyata yang memberi dampak bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan setiap ide baik tidak berhenti di atas kertas, tapi bisa diuji, dikembangkan, dan diterapkan. Inovator adalah aset daerah, dan inovasi adalah motor penggerak perubahan,” ujarnya.
Edy menambahkan, pemerintah daerah terus memperkuat ekosistem inovasi melalui forum seperti Musanova dan Katulistiva Award, agar budaya berpikir kreatif dan kolaboratif tertanam di setiap instansi.
“Semoga dari forum ini lahir semangat baru untuk berinovasi dengan cara yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan,” tuturnya.
Acara Musanova 2025 juga diisi dengan diskusi panel bertema “Menuju Inovasi Berdampak”, menghadirkan para juri Katulistiva Award dari unsur akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Zamz













