Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

STAIM Tulungagung Kirim Mahasiswa ke Thailand, Suripto: Ini Jalan Dakwah dan Internasionalisasi Pendidikan

  • 14 Jun 2025 14:22 WIB
  • Google News

    KBRT – Empat mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung resmi mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) internasional di Thailand Selatan. Program tersebut menjadi bagian dari Overseas Academic Study Excursion (OASE) yang melibatkan sembilan perguruan tinggi dari Indonesia.

    Program pengabdian internasional itu dimulai pada Jumat, 13 Juni 2025, dengan seremoni penyambutan yang dilaksanakan di Al-Hidayah Waqaf Foundation for Education and Social Development, Hatyai, Thailand.

    Ketua STAIM Tulungagung, Suripto, menegaskan bahwa keikutsertaan mahasiswanya dalam program KKN dan PPL lintas negara ini bukan sekadar pengalaman akademik, melainkan bagian dari misi dakwah dan pengabdian global.

    “Ini bukan sekadar mobilitas mahasiswa, tapi langkah penting dalam penguatan jejaring Islam internasional, juga sebagai sarana dakwah mahasiswa kita di ruang-ruang pendidikan muslim Thailand,” ujar Suripto, saat memberikan sambutan dalam acara seremoni tersebut.

    Dalam pelaksanaan program selama satu bulan, mahasiswa STAIM Tulungagung akan ditempatkan di sejumlah sekolah mitra yang tersebar di beberapa provinsi Thailand bagian selatan, seperti Yala dan Hatyai. Penempatan mahasiswa STAIM antara lain sebagai berikut:

    ADVERTISEMENT
    Migunani
    • Ilyas Agung Nasrulloh dan Syahrizal Alifi Yuliantoro di Pattanawitya School, Yala
    • Sri Hariati di Worasansart School, Yala
    • Octavia Anggraini di Songserm Sasana School, Hatyai

    Lembaga mitra yang menjadi tuan rumah, Al-Hidayah Foundation, dikenal sebagai yayasan pendidikan dan sosial yang berperan aktif dalam memperkuat pendidikan Islam berbasis komunitas. Sejak didirikan pada 2015, lembaga ini rutin menerima mahasiswa dari berbagai negara untuk program pengabdian masyarakat.

    Dalam acara serah terima, perwakilan yayasan menyambut para peserta dengan hangat. Suasana haru dan antusias terasa di antara para mahasiswa yang akan menjalani rutinitas baru di lingkungan pendidikan yang berbeda budaya dan bahasa.

    Meski menghadapi tantangan lintas budaya, Suripto optimistis para mahasiswa akan mampu membawa nilai-nilai keilmuan Islam Indonesia secara positif dan beradaptasi dengan masyarakat lokal.

    “Mahasiswa kami membawa semangat pengabdian, menjadi duta STAIM dan juga duta Islam Indonesia. Ini adalah momen penting untuk menembus sekat-sekat geografis sekaligus membuktikan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan kolaborasi lintas negara,” jelasnya.

    Program ini berlangsung hingga pertengahan Juli 2025. Selama di Thailand, para mahasiswa akan terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar, dakwah berbasis sekolah, serta memperkenalkan pendekatan Islam moderat yang menjadi ciri khas pendidikan Indonesia.

    Kabar Trenggalek - Pendidikan

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita