KBRT - Pergantian tahun baru Islam atau Hijriah merupakan momen yang penting untuk dirayakan bagi umat muslim. Salah satu momen penting ini terdapat tradisi pawai obor yang dilakukan untuk menyambut tahun baru.
Pawai obor telah menjadi tradisi yang selalu dilakukan umat muslim pada 1 Muharram. Makna pawai obor tahun baru Islam merupakan salah satu bentuk perayaan yang memiliki nilai filosofis.
Dikutip dari buku Dialektika Islam dan Budaya Nusantara karya Suprapto, tanggal 1 Muharam bukan hanya menandai tahun baru Islam dalam sistem penanggalan Hijriah, melainkan banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam.
1 Muharam merupakan hari pertama dalam kalender Islam. Tanggal tersebut juga menandai pergantian tahun baru Islam. Di Indonesia momen tersebut disambut dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah pawai obor.
Makna pawai obor tahun baru Islam di Indonesia bukan hanya sekadar tradisi, tapi juga simbol dari cahaya dan ilmu yang mencerminkan harapan untuk perubahan positif di tahun baru.
Pembacaan selawat dan puji-pujian kepada Allah Swt juga dikumandangkan selama pawai yang merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas datangnya tahun baru dalam kalender Islam.
Pawai obor bukan hanya sekadar budaya untuk kegembiraan semata bagi umat muslim, tetapi juga memiliki manfaat sosial. Dengan adanya pawai obor, masyarakat dapat menjalin silaturahmi dalam kebersamaan, sehingga masyarakat dapat hidup dengan rukun dan damai.
Lebih dari sekadar perayaan, pawai obor juga menjadi bagian dari upaya menghidupkan syiar Islam. Obor yang menyala menjadi perlambang semangat baru untuk melakukan perbaikan dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Di tengah cahaya obor dan irama musik, terjalin rasa persaudaraan, persatuan, serta harapan baru dalam menyambut tahun yang akan datang. Tahun baru Islam juga merupakan hari yang sangat penting bagi umat muslim karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati hijrahnya Nabi Muhammad saw, dari Kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Sayyidina Umar menetapkan tahun dan bulan Hijriah berdasarkan semangat hijrah Nabi Muhammad saw ketika umat Islam di Madinah mengangkat beliau sebagai pemimpin. Oleh karena itu, tahun baru Hijriah bukan sekadar pergantian kalender, tetapi juga mengandung nilai-nilai semangat hijrah Nabi dan para sahabatnya.
Demikianlah makna pawai obor tahun baru Islam, yang bukan hanya sekadar tradisi dan perayaan belaka, namun juga memiliki arti filosofis yang mendalam.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz