Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Literasi Trenggalek Terpuruk, Dalih Perubahan Indikator Jadi Alasan Pemkab

Indeks literasi Trenggalek turun 2024. Dinas Perpustakaan berdalih perubahan indikator jadi penyebab, meski minat baca dan kunjungan naik.

  • 22 Sep 2025 14:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Indeks literasi Trenggalek turun meski kunjungan perpustakaan naik
    • Dinas Perpustakaan berdalih perubahan indikator jadi penyebab
    • Kesenjangan muncul antara minat baca dan capaian literasi

    KBRT Meski minat baca dan kunjungan perpustakaan masyarakat Trenggalek meningkat, indeks literasi daerah justru terpuruk pada 2024. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Trenggalek menyebut penurunan itu akibat adanya perubahan indikator penilaian dari Perpustakaan Nasional.

    Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Trenggalek, Catur Budi Prasetyo, mengatakan indeks kegemaran membaca memang meningkat stabil dari 66,8 menjadi 66,9 hingga 74. Namun, indeks literasi tidak menunjukkan grafik konsisten.

    “Pada 2022 ke 2023 indeks literasi meningkat, tapi dari 2023 ke 2024 justru turun,” ujar Catur.

    Ia menegaskan, penurunan tersebut bukan karena masyarakat makin malas membaca, melainkan perubahan indikator pusat.

    “Kami di daerah hanya mengumpulkan data, sementara pusat yang menentukan metodologi penelitian,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Namun, kondisi ini menunjukkan kesenjangan antara meningkatnya minat baca dengan capaian literasi. Meski masyarakat makin sering datang ke perpustakaan, kemampuan menganalisis, memahami, dan mengaitkan bacaan dengan kehidupan sehari-hari belum mencerminkan peningkatan.

    Dinas Perpustakaan mengklaim telah menyiapkan strategi, mulai kolaborasi dengan sekolah dan pemerintah desa membangun perpustakaan, hingga transformasi digital dengan menyediakan aplikasi pustaka elektronik. Saat ini tersedia sekitar 1.000 e-book dan 30 ribu buku manual di perpustakaan kabupaten.

    Perpustakaan provinsi menyediakan lebih dari 50 ribu judul, sedangkan Perpusnas menyajikan jutaan judul buku. “Artinya, masyarakat tidak akan kekurangan bahan bacaan,” tambah Catur.

    Tren kunjungan fisik juga melonjak signifikan: 21 ribu pada 2022, naik menjadi 27.074 pada 2023, dan mencapai 49.772 pada 2024. Mayoritas pengunjung mencari buku pengetahuan yang tidak tersedia di sekolah.

    Meski fasilitas dan kunjungan meningkat, indeks literasi Trenggalek tetap merosot. Fakta ini menegaskan bahwa kebijakan literasi tidak cukup hanya mengandalkan jumlah bacaan dan kunjungan, melainkan perlu menyentuh kualitas pemahaman masyarakat.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Sosial

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    SABGamehouse