Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Ikan Langka, Harga Cumi Naik Lebih dari Dua Kali Lipat di Trenggalek

  • 09 Jul 2025 08:00 WIB
  • Google News

    KBRT – Cuaca buruk di perairan Trenggalek selama tiga bulan terakhir tidak hanya berdampak pada nelayan, tapi juga dirasakan pedagang ikan asap di Sentra Ikan Asap Bengkorok. Minimnya hasil tangkapan membuat pasokan ikan menipis dan harga melonjak tajam.

    Para pedagang mengaku kesulitan mendapatkan ikan segar langsung dari nelayan karena sebagian besar nelayan di Pantai Prigi memilih tidak melaut akibat gelombang tinggi. Akibatnya, harga beli ikan dari nelayan naik hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.

    “Harga ikan mahal sekarang, naik hampir dua kali lipat, sudah 3 bulan yang lalu,” ujar Soimah, pedagang ikan asap di Sentra Ikan Asap Bengkorok, Rabu (09/07/2025).

    Soimah menyebutkan, harga ikan cakalang yang biasanya berkisar Rp13 ribu per kilogram, kini tembus Rp22 ribu. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan sekitar 40 kilogram ikan untuk diasap. Karena stok dari nelayan terbatas, ia terpaksa mengambil suplai dari cold storage.

    “Stok ikan sampai telat-telat. Kalau kekurangan kita ngambil di cold storage, mahal di sana, selisih Rp5 ribu biasanya,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Kondisi serupa dirasakan pedagang lain, Sri Mutifah. Ia mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir, harga ikan cakalang melonjak hingga 50 persen akibat minimnya nelayan yang melaut.

    “Sulit sekarang ikan sejak gelombang tinggi ini sekitar 3 bulanan. Harga sekarang naik hampir 50%. Cakalang saat ini Rp23-25 ribu, dulu Rp13-15 ribu,” ujar Sri.

    Menurut Sri, kenaikan harga ini membuat para pedagang tidak bisa mengambil untung besar. Biaya operasional yang ikut naik turut mempengaruhi daya jual mereka.

    Selain ikan cakalang, harga cumi-cumi juga mengalami lonjakan signifikan. Jika sebelumnya cumi bisa didapatkan seharga Rp18 ribu per kilogram, kini harganya melonjak hingga Rp40 ribu per kilogram.

    “Cumi sekarang dari nelayan 40 ribu, dulu 18 ribu,” tandas Soimah.

    Kabar Trenggalek - Ekonomi

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    BPR Jwalita