KBRT – Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, menyinggung kritik tajam masyarakat di media sosial terkait perbaikan jalan tambal-sulam yang dilakukan pemerintah daerah. Ia mengaku kondisi itu terjadi akibat keterbatasan anggaran pembangunan infrastruktur yang semakin menipis.
Curahan hati itu disampaikan Mas Syah saat membacakan jawaban Bupati atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 dalam rapat paripurna, Jumat (10/10/2025).
“Hampir semua fraksi menyoroti persoalan infrastruktur. Kebijakan infrastruktur pada perubahan tahun ini akhirnya harus ditunda di tahun depan,” ujar Mas Syah.
Menurutnya, penundaan sejumlah program perbaikan jalan terjadi karena rencana pinjaman daerah senilai Rp 106 miliar yang seharusnya terealisasi pada Perubahan APBD 2025 ikut tertunda hingga tahun 2026.
Selain itu, kemampuan fiskal daerah juga menurun akibat turunnya dana transfer dari pemerintah pusat.
“Jika kemarin katanya 150 miliar, alhamdulillah setelah ada lobi ke pusat bisa ditekan jadi sekitar Rp 120 miliar. Tapi ini bukan karena indikator daerah, melainkan kebijakan nasional,” katanya.
Mas Syah menambahkan, keterbatasan anggaran membuat pemerintah daerah hanya mampu melakukan perbaikan jalan berskala kecil menggunakan dana darurat.
“Meskipun dihujat netizen karena perbaikan tambal-sulam, faktanya sementara itu yang bisa kita lakukan agar mobilitas warga tetap lancar,” ucapnya.
Ia memastikan, skema pinjaman daerah sebesar Rp 56 miliar untuk pembangunan infrastruktur yang semula masuk pada perubahan APBD 2025 akan tetap direalisasikan pada tahun 2026. Pemerintah daerah juga tengah berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menambah beban masyarakat.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Lek Zuhri