Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara, menanggapi hujatan netizen soal jalan tambal-sulam. Ia mengaku anggaran infrastruktur terbatas akibat turunnya dana transfer pusat.
Warga Gandusari mengeluhkan penundaan perbaikan jalan Kedunglurah–Gandusari yang diundur hingga tahun 2026 karena jalan rusak parah dan membahayakan pengguna.
Trenggalek dapat Rp 19 miliar dari DAK 2026 untuk memperbaiki jalan Malasan dan membangun jembatan Bangunsari yang putus akibat bencana.
Pembangunan Jembatan Banger Karangan-Trenggalek belum rampung, progres baru 83 persen dari target akhir November 2025.
Pembangunan Jembatan Banger di Karangan Trenggalek belum rampung sesuai target Dinas PUPR, meski pengerjaan masih terus berjalan.
Pemerintah pusat setujui ruas jalan Ngetal–Kampak masuk program IJD. Proyek bakal dimulai akhir 2025 dengan sistem multiyears agar efisien.
Batas proyek penunjukan langsung di Trenggalek naik dua kali lipat jadi Rp400 juta, membuka ruang percepatan realisasi kegiatan fisik dari Pokir DPRD.
Pemkab Trenggalek rencanakan pembangunan jalan baru dari simpang Hotel Widowati ke RSUD dr. Soedomo senilai Rp 20 miliar lewat pinjaman daerah.
Pemkab Trenggalek menunda perbaikan lima ruas jalan lewat pinjaman daerah, dari rencana APBD Perubahan 2025 bergeser ke APBD Induk 2026.
Wabup Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara, meninjau jalan Gandusari–Watulimo. Perbaikan dilakukan terbatas, sebagian baru tambal sulam.
Pemkab Trenggalek hanya membuka dua tender besar di APBD 2025, namun tetap mengalokasikan Rp800 juta untuk pembangunan aula Kodim 0806.
Proyek jalan senilai Rp56 miliar dari pinjaman Pemkab Trenggalek terhenti di APBD Perubahan 2025 karena proses lelang belum berjalan dan PUPR masih diam.