
Kabar Trenggalek – Hujan deras yang melanda Kabupaten Trenggalek mengakibatkan berbagai bencana. Mulai dari banjir sampai tanah longsor menimpa rumah warga, Minggu (21/11/2021).
Sekretarus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Tri Puspita Sari, menerangkan potensi tanah longsor berada di 45 desa yang terletak di 10 kecamatan yang ada di Trenggalek.
Baca Juga : Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Mitigasi di Desa Masih Minim
Titik rawan longsor itu berada di Kecamatan Panggul, Munjungan, Dongko, Pule, Kampak, Tugu, Watulimo, Bendungan, Trenggalek dan Durenan.
“Adapun tanah longsor yang terjadi disebabkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di daerah pegunungan,” terang Tri, saat dikonfirmasi.
Menanggapi banyaknya daerah rawan bencana, BPBD Trenggalek membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di daerah rawan bencana untuk meminimalisasi risiko bencana tersebut.
Baca Juga : Tanah Longsor Merobohkan Dapur Warga di Kecamatan Suruh
“Salah satunya untuk meningkatkan kapasitas, membina ketangguhan masyarakat rawan bencana serta meningkatkan partisipasi peran masyarakat dalam penanggulangan bencana,” tegas Tri.
Tri menjelaskan, 45 desa di Trenggalek rawan longsor meliputi :
1. Kecamatan Panggul
2. Kecamatan Munjungan
3. Kecamatan Dongko
4. Kecamatan Pule
Baca Juga : Diguyur Hujan Deras Sehari, Empat Desa di Trenggalek Alami Tanah Longsor
5. Kecamatan Kampak
6. Kecamatan Tugu
7. Kecamatan Watulimo
8. Kecamatan Bendungan
9. Kecamatan Trenggalek
10. Kecamatan Durenan
Baca Juga : Akibat Hujan Deras, Tanah Longsor Menjebol Rumah Warga di Kecamatan Munjungan
BPBD Trenggalek mengidentifikasi 45 desa rawan tanah longsor itu berdasarkan data sebaran kasus longsor yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, BPBD Trenggalek juga mengacu data potensi curah hujan dengan intensitas tinggi sebagaimana di Kabupaten Trenggalek dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).