Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Waspada Penyakit Musim Hujan: Dari Leptospirosis hingga Tifus

Musim hujan tingkatkan risiko penyakit seperti leptospirosis, diare, tifus, hingga malaria. Kenali gejala dan pencegahannya sejak dini.

  • 22 Sep 2025 15:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Musim hujan rawan leptospirosis, diare, tifus, malaria, dan penyakit kulit
    • Gejala bervariasi dari ringan hingga komplikasi serius
    • Pencegahan kunci: kebersihan, perlindungan diri, dan sanitasi

    KBRT – Musim hujan membawa berkah sekaligus risiko penyakit. Kondisi lingkungan yang lembap, banjir, hingga buruknya sanitasi dapat memicu berbagai penyakit menular. Berikut beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan, lengkap dengan cara pencegahannya.

    Leptospirosis

    Leptospirosis kerap disebut sebagai penyakit banjir. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira yang biasanya terdapat pada urine tikus. Bakteri bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit atau mukosa saat berkontak dengan air banjir tercemar.

    Gejala: demam, sakit kepala, mual, muntah, hingga komplikasi serius seperti gagal ginjal dan perdarahan paru. Kasus leptospirosis banyak ditemukan di daerah perkotaan yang dilanda banjir.

    Pencegahan:

    • Hindari kontak langsung dengan air banjir

    • Gunakan sepatu bot dan sarung tangan karet saat membersihkan lingkungan

    • Jaga kebersihan rumah agar tidak menjadi sarang tikus

    Diare dan Penyakit Pencernaan

    Musim hujan sering menurunkan kualitas air bersih. Air tercemar bakteri atau virus dapat menyebabkan diare, kolera, hingga tifus. Kondisi ini berbahaya bagi anak-anak karena bisa memicu dehidrasi berat.

    Gejala: buang air besar cair lebih dari tiga kali sehari, disertai mual, muntah, dan lemas. Jika dibiarkan, diare dapat berakibat fatal.

    Pencegahan:

    • Rebus air minum hingga mendidih

    • Jaga kebersihan makanan dan peralatan makan

    • Rajin mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet

    Penyakit Kulit

    Air hujan dan banjir membuat kulit lembap dalam waktu lama, memicu penyakit seperti gatal, jamur, kudis, hingga infeksi bakteri.

    Pencegahan:

    ADVERTISEMENT
    Migunani
    • Segera mandi setelah terkena air hujan atau banjir

    • Ganti pakaian basah dengan yang kering

    • Gunakan sabun antiseptik untuk mengurangi risiko infeksi

    Malaria

    Meski tidak semua wilayah Indonesia endemik malaria, beberapa daerah masih berisiko tinggi. Genangan air pada musim hujan jadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.

    Gejala: demam hilang-timbul, menggigil, sakit kepala, mual, dan nyeri otot. Jika tidak ditangani, bisa berujung anemia hingga kerusakan organ.

    Pencegahan:

    • Tidur dengan kelambu

    • Gunakan obat atau lotion antinyamuk

    • Kurangi genangan air di sekitar rumah

    Tifus (Typhoid)

    Tifus disebabkan bakteri Salmonella typhi yang masuk lewat makanan atau minuman terkontaminasi. Musim hujan memicu risiko tifus lebih tinggi akibat sanitasi lingkungan yang memburuk.

    Gejala: demam berkepanjangan, sakit perut, mual, muntah, hingga diare atau sembelit. Tanpa pengobatan, tifus bisa menimbulkan komplikasi serius pada usus.

    Pencegahan:

    • Pastikan makanan dimasak matang

    • Konsumsi air bersih dan higienis

    • Rajin cuci tangan sebelum makan

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Kesehatan

    Editor:Lek Zuhri

    ADVERTISEMENT
    SABGamehouse