KBRT – Kabupaten Trenggalek meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori utama tahun 2025. Penghargaan ini diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama enam kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menerima langsung penghargaan tersebut pada malam penganugerahan KLA 2025 di Jakarta, Jumat (08/08/2025).
"Terima kasih kepada semua OPD atas support-nya. Dan juga termasuk forum anak yang mendukung pencapaian tertinggi KLA. Semoga ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, "Tantangan berikutnya adalah kemampuan untuk mempertahankannya."
Berdasarkan siaran pers Kemen PPPA, tahun 2025 pihaknya menganugerahkan penghargaan KLA kepada 355 kabupaten/kota.
Rinciannya, 22 kategori utama, 69 kategori nindya, 125 kategori madya, dan 139 kategori pratama.
Selain itu, penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA) diberikan kepada 13 provinsi yang dinilai berhasil mendorong daerah di wilayahnya untuk mewujudkan KLA.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengapresiasi para penerima penghargaan.
Ia menegaskan pentingnya membangun kota yang ramah anak di tengah tantangan digitalisasi.
“Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa membangun kota ramah anak adalah tanggung jawab bersama. Tantangannya kini semakin berat di tengah arus digitalisasi yang mengubah pola interaksi keluarga," ujarnya.
Pratikno menambahkan, rata-rata screen time orang Indonesia sudah mencapai 7,5 jam per hari. Kondisi ini membuat anak-anak rentan mengalami masalah psikologis dan penurunan kemampuan kognitif.
"Karena itu, pengendalian paparan layar harus dibarengi dengan penyediaan jalur sepeda, taman bermain, dan ruang publik yang aman. Agar kota kita bukan hanya layak huni, tetapi juga layak dicintai," ucapnya.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, mengatakan penghargaan KLA adalah bentuk apresiasi atas komitmen kepala daerah dalam menciptakan lingkungan aman bagi anak.
“Mewujudkan KLA bukanlah tugas yang mudah tanpa adanya komitmen kuat dari pimpinan daerah, dukungan kebijakan, serta program terpadu yang berfokus pada pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak,” ujarnya.
Jumlah daerah penerima KLA 2025 menurun dibandingkan 2023 yang mencapai 360 daerah.
Penurunan ini disebabkan tantangan seperti transisi kepemimpinan kepala daerah dan pergantian SDM di wilayah.
Evaluasi KLA, lanjut Menteri PPPA, dilakukan untuk memantau kemajuan dan mengidentifikasi area perbaikan.
KLA kini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, sehingga pencapaiannya mencerminkan kinerja pemerintah daerah sekaligus pusat.
Kemen PPPA menerapkan evaluasi berlapis. Mulai dari evaluasi mandiri, verifikasi administrasi di provinsi, peninjauan tim pusat, hingga verifikasi lapangan dan final di 38 provinsi.
Tahun ini, 13 provinsi meraih PROVILA. Di antaranya Jawa Timur, Bali, DKI Jakarta, Yogyakarta, Banten, Riau, Lampung, Sumatera Barat, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Jawa Tengah.
Menteri PPPA berharap daerah penerima penghargaan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Kabar Trenggalek - Politik
Editor:Zamz