Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Login ke KBRTTulis Artikel

Tegas! Kepala SMPN 1 Trenggalek Bantah Pembungkaman Kritik MBG Lewat Surat

Kepala SMPN 1 Trenggalek klarifikasi edaran kritik MBG, menegaskan sekolah tak berniat membungkam suara wali murid, melainkan memastikan aduan ditindaklanjuti.

  • 01 Oct 2025 16:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Edaran kritik MBG bukan upaya pembungkaman.
    • Sekolah siapkan jalur resmi dan tim siswa.
    • Masalah teknis makanan diakui sudah diperbaiki.

    KBRT - Kepala SMPN 1 Trenggalek, Mokhamad Amir Mahmud, memberikan klarifikasi terkait terbitnya surat edaran larangan wali murid menyampaikan kritik program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui media sosial.

    Menurut Amir, edaran itu dikeluarkan sebagai upaya menjaga agar keluhan terkait MBG bisa ditindaklanjuti secara tepat dengan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

    “Awalnya, program MBG baru berjalan sekitar tiga minggu sudah muncul berbagai keluhan dari masyarakat. Karena itu, kami berinisiatif mengeluarkan edaran agar wali murid menyampaikan langsung ke pihak sekolah, bukan melalui media sosial. Kalau datanya tidak jelas, nanti jadi tidak enak,” ujarnya.

    Amir menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat membungkam kritik masyarakat. Melainkan, sekolah hanya ingin memastikan setiap aduan didasarkan pada fakta sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

    “Kami tidak membredel hak orang tua. Justru kami ingin MBG berjalan baik dan bertanggung jawab. Kalau ada data yang valid, kami bisa langsung turun memverifikasi dan menyampaikan ke pihak MBG. Kami sudah koordinasi, jadi keluhan itu bisa cepat ditangani,” jelasnya.

    Ia juga menyebut sekolah sudah menyiapkan jalur khusus bagi wali murid untuk menyampaikan keluhan. Salah satunya dengan menunjuk contact person yang dapat dihubungi.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Selain itu, SMPN 1 Trenggalek juga membentuk tim internal untuk menampung aspirasi siswa.

    “Kami sudah membentuk tim. Setiap kelas ada lima siswa yang ditugaskan. Kalau ada keluhan, akan disampaikan ke guru yang mengajar di jam terakhir. Data ini kemudian kami tindaklanjuti agar tidak simpang siur,” tambah Amir.

    Terkait kualitas makanan, Amir mengakui ada sejumlah masalah teknis di lapangan, seperti makanan kurang matang pada hari pertama atau porsi yang dianggap terlalu sedikit.

    "Itu memang ada, tapi tidak semua. Misalnya ada lauk yang masaknya kurang matang, di hari pertama ada sayur seperti jagung dan irisan wortel yang sedikit. Namun, itu sudah kami komunikasikan dan ditindaklanjuti dengan pihak dapur. Termasuk soal porsi yang dianggap kurang, juga sudah kami sampaikan,” tegasnya.

    Amir berharap dengan mekanisme yang lebih terstruktur, kritik dari wali murid bisa ditangani tanpa menimbulkan kegaduhan di ruang publik.

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.

    Kabar Trenggalek - Pendidikan

    Editor:Zamz